Penanaman Sayuran Harus Dipetakan

Selasa 03-02-2015,13:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE - Untuk mengantisipasi anjloknya harga komoditas sayur karena melimpahnya satu jenis sayuran. Anggota DPRD Rejang Lebong Wahono SP, memberikan alternatif dengan melakukan sistem pemetaaan.

Menurut Pria yang akan maju dalam Pilkada Bupati Rejang Lebong 2015 ini, pemetaan tersebut harus dilakukan oleh penyuluh dari Badan Penyuluhan Perikanan Pertanian Peternakan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Rejang Lebong.

\"Jadi penyuluh melakukan pendataan dikawasan mana saja petani sayuran yang menanam jenis sayuran tertentu. Dengan adnaya data tersbeut bisa menginformasikan dengan petani didaerah lain sehingga mereka tidak menanam sayuran yang sama,\" ungkap Wahono yang saat ini menjabat Ketua Komisi II DPRD Rejang Lebong.

Dengan adanya sistem pemetaan tersebut, Wahono yakin harga komoditas sayur tidak akan anjlok lagi, karena stok yang ada tidak berlimbah.

Sementara itu, terkait dengan komoditas kopi yang sistem musiman, Wahono menjelaskan kedepannya perlu ada sentuhan teknologi pertanian. Dengan adanya sentuhan teknologi pertanian ini diharapkan kopi masyarakat bisa berbuah sepanjang tahun sehingga tidak lagi bergantung dengan musim.

\"Semua itu tentunya butuh dana, oleh karena itu akan kita suplai melalui APBD. Karena bila program ini berhasil maka kedepannya tanpa ada dukungan APBD bisa berjalan dengan sendirinya,\" ungkap Wahono.

Menurut Wahono, adanya bantuan pada sektor pertanian dari APBD ini yaitu dalam arti pertanian yang luas seperti pada bidang peternakan. Karena menurut Wahono potensi pakan ternak di Rejang Lebong ini sangat tinggi salah satuny skam kulit kopi, namuan karena belum penegtahuan peternak sehingga saat ini skam kopi masih dianggap limbah. Untuk memanfaatkan skam kopi tersebut harus ada bantuan dari APBD untuk memberikan bantuan sapi kepada peternak, pemberian bantuan sapi ini diberikan kepada mereka yang benar-benar mau bukan hanya sekedar proyek saja. Selain bantuan sapi bantuan penunjang lainnya juga perlu diberikan seperti kawin suntik Dengan adanya bantuan ini dipastikan Rejang Lebong akan menjadi wilayah dengan Swasembada daging.

\"Sistem dalam arti luas memiliki keterkaitan satu sama lain, dan tidak dipungkiri Rejang Lebong potensinya adalah pertanian karena 80 persen penduduk Rejang Lebong adalah petani. Oleh karena itu harus ada dukungan dari ABPD,\" jelas Wahono.

Disinggung masalah APBD untuk sektor pertanian sendiri, Menurut Wahono saat ini dari total APBD Rejang Lebong untuk sektor pertanian hanya sekitar 5 persen. Idealnya untuk memajukan pertanian di Rejang Lebong minimal anggaran untuk pertanian sebesar 15 hingga 20 persen dari total APBD.(251)

Tags :
Kategori :

Terkait