PUT Penerima Raskin Terbanyak

Minggu 01-02-2015,13:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE- Memasuki tahun 2015 ini, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong terah menerima daftar penerima bantuan beras miskin. Dari data yang diterima pemerintah pusat tersbeut diketahui Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) sebagai penerima terbanyak. \"Untuk terbanyak memang PUT, sedangkan yang paling sedikit Kecamatan Curup Selatan,\" ungkap Kabaga Ekonomi Sekretariat Kabupaten Rejang Lebong, Helvin Elkadarido, Sabtu (31/01). Menurut Helvin, untuk Kecamatan PUT jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) program Raskin pada tahun 2015 ini sebanyak 2.888 RTS sedangkan untuk Kecamatan Curup Selatan sebanyak 744 RTS. Terkait dengan jumlah penerima Raskin di Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2015 ini. Helvin menjelaskan jumlah penerima Raksin tahun 2015 tidak ada perubahan yang siginifikan terhadap jumlah kuota yang dibeirkan. Dimana pad atahun 2015 ini jumlah penerimanya sebanyak 19.514 RTS, dengan jumlah beras yang disalurkan sebanyak 292.710 Ton setiap bulannya. \"Setiap RTS akan mendapat raskin sebanyak 15 kilogram dengan harga yang diberikan sebesar Rp 1.600 per kilogramnya,\" tambah Helvin. Terkait dengan jumlah RTS penerima Raskin, Helvin menjelaskan kuota yang diberikan pemerintah pusat jauh dari usulan yang disampaikan Pemkab Rejang Lebong. Menurut Helvin saat pengusulan lalu jumlah RTS yang diusulkan 3 kali lebih banyak dibandingkan dengan yang diberikan pemerintah pusat. \"Mungkin karena keterbatasan anggaran dipusat sehingga kuota yang diberikan kepada kita tidak sesuai dengan yang kita usulkan,\" jelas Helvin. Lebih lanjut ia menjelaskan, meskipun secara umum jumlah penerima raskin tidak mengalami perubahan. Namun dibeberapa kecamatan ada yang mengalami perubahan baik bertambah maupun berkurang. \"Untuk pengurangan jumlah penerima ada di Kecamatan Sindang Kelingi sebanyak 39 RTS sedangkan yang bertambah ada di PUT sebanyak 10 RTS,\" papar Helvin Masih menurut Helvin, berubahnya kuota raskin dimasing-masing kecamatan, tambahnya, disebabkan karena seiring dengan pertumbuhan ekonomi dimasing-masing kecamatan. \"Ada yang tahun kemarin mendapat jatah, tahun ini tidak karena ekonominya bertambah maju, ada juga sebaliknya, tahun kemarin tidak dapat tahun ini dapat jatah,\" terang Helvin.(251)

Tags :
Kategori :

Terkait