PASAR MANNA, BE – Pasca tewasnya salah satu warga binaan di Rutan kelas II B Manna Bengkulu Selatan (BS), Jum’at (23/1) lalu, Komisi A DPRD BS yang didampingi ketua DPRD BS, Yevri Sudianto menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke Rutan kelas II B Manna BS.
“Kedatangan kami ini, untuk melihat langsung kondisi rutan Manna ini,” kata H Supin, Wakil Ketua Komisi A yang mendampingi Ketua DPRD BS, Yevri Senin (26/1) kepada BE.
Menurut Supin, selain ada warga binaan yang tewas gantung diri, satu lalu ada warga binaan yang kabur dari rutan. Sehingga hal itu harus mendapat perhatian serius dari pihak rutan.
“Pihak rutan harus lebih memperketat pengawasan terhadap warga binaan. Adanya tahanan yang kabur atau tewas gantung diri bukti jika pengawas lalai,” katanya.
Kedepannya, harus ada petugas yang secara rutin menjaga para warga binaan. “Kami harap ini yang pertama dan terakhir adanya warga binaan yang tewas gantung diri di rutan, kedepannya tidak boleh terjadi lagi,” harap Supin.
Sementara itu, Kepala Rutan Kelas II B Manna BS, Sony Sofyan BCip, SSos MS,i didampingi Kepala Kantor Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bengkulu, Dewa Putu Gede BCIp SH MH berjanji akan terus meningkatkan pengawasan rutan.
Dikatakannya, warga binaan yang kabur dan tewas gantung diri sama-sama pada hari Jum’at. Hal itu sepertinya memanfaatkan kelengahan para petugas rutan disaat sedang sibuk kebersihan dan salat Jum’at. “Semua kejadian itu pada hari Jum’at, rupanya Jum’at hari keramat. Kedepannya kami akan memperketat pengawasan dan penjagaan, mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” terang Soni yang diamini Dewa Putu Gede.
Sekedar mengingatkan, Jum’at (23/1) sekitar pukul 13.00 WIB salah satu warga binaan yakni Dian Afrisal (23), warga Desa Keban Agung, Kedurang tewas dengan leher tergantung di dinding kamarnya, dengan menggunakan tali pancing jala.(369)