BENGKULU, BE - Tenaga guru dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat kurang. Akibat kurangnya SDM guru yang berbasis pendidikan TIK. Hal ini berdampak mata pelajaran TIK di berbagai sekolah banyak diajarkan oleh guru honorer. \"Jumlah guru secara umum telah cukup, bahkan bisa dikatakan berlebih. Namun sekolah masih kekurangan guru TIK,\" terangnya Kadispendik Kota Bengkulu, Yunirhan MPd melalui Kasubag Kepegawaian Akmaluddin MPd.
Untuk menyiasati masalah itu, sekolah merekrut guru honor untuk bidang tersebut. Termasuk melakukan pelatihan-pelatihan bagi guru tentang TIK.
Selain mata pelajaran TIK sekolah juga kekurangan guru Mulok (Muatan lokal), sejarah, bimbingan konseling dan olah raga. Kalau pun ada, sama halnya dengan Guru TIK, sekolah juga memberdayakan guru honor. Bahkan ada sekolah yang memanfaatkan gurunya yang ada di sekolah tersebut, meskipun latar belakang guru tersebut bukan dari mata pelajaran TIK.
Lebih lanjut Akmaludin mengatakan masalah lainnya penugasan guru belum merata. Karena saat ini ada guru bidang studi pada satu sekolah yang kelebihan. Sementara di sekolah lainnya masih kekurangan. Apalagi guru juga mempunyai jam wajib mengajar yakni selama 24 jam perminggu.
Seperti yang terjadi dibeberapa sekola, SMPN 8 contohnya. Di sekolah ini dari laporan bulanan diketahui kelebihan guru sebanyak 23 orang. Penumpukkan guru disatu sekolah tersebut sangat merugikan guru itu sendiri. Selain itu, Kepala Sekolah pun juga kesulitan membagi tugas mengajar para guru. (128)