BENGKULU, BE - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Herliardo SAg berharap tahun 2013 menjadi waktu bagi Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah untuk memperbaiki RSUD M Yunus. Bila sebelumnya, untuk memperbaiki rumah sakit tersebut terhalang dengan kewenangan karena masih menjabat Plt Gubernur, setelah dilantik menjadi gubernur definitif, Junaidi harus lebih serius memperbaiki tempat-tempat vital pelayanan publik di Bengkulu.
\"2013 ini, harus bisa membenahi RSUD Yunus, yang pelayanannya masih banyak dikeluhkan masyarakat,\" kata Heliardo. Tidak hanya pelayanan, Junaidi juga diminta secara tegas untuk memperbaiki managemen RSUD M Yunus, yang selama ini dikenal sangat amburadul. Sehingga berakibat buruk pada pelayanan terhadap pasien-pasien. \"DPRD telah membantu menganggarkan untuk kebutuhan rumah sakit itu (RSUD) yang sangat besar. Tinggal, bagaimana pemerintah provinsi menjadikan rumah sakit itu sehat,\" katanya.
Berbagai persoalan muncul di RSUD M Yunus selama tahun 2012, seperti masalah utang, aksi boikot rekanan, pelayanan yang kurang baik, kasus dugaan korupsi, serta banyak persoalalan lain. \"Rumah sakit itu satu-satunya andalan masyarakat untuk berobat. Tidak semua orang mampu berobat keluar daerah, sehingga fasilitas dan pelayanan rumah sakit daerah ini harus menjadi prioritas perbaikan,\" katanya.
Ia mengatakan harapan masyarakat Bengkulu terhadap Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah sangat tinggi. Sehingga, apabila gubernur gagal memperbaiki rumah sakit, masyarakat dikhawatirkan akan mencap Junaidi sebagai gubernur gagal. \"Karena pelayanan rumah sakit itu menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Jadi, puas dan tidak puasnya masyarakat sendiri yang merasakan,\" katanya.
RSUD M Yunus diduga menjadi lahan empuk bagi koruptor, untuk mengeruk uang rakyat, misalnya dengan mark up biaya berobat pasien, Jamkesmas, biaya pembelian obat, hingga pembayaran honor pegawai dan pembina yang saat ini sedang diproses hukum. \"Bila ada kemauan kuat dari gubernur, saya rasa setahun ini, rumah sakit sudah membaik,\" ujarnya.(100)