ARGA MAKMUR, BE - Harga beras di pasar-pasar di Bengkulu Utara kini mengalami kenaikan. Penyebabnya, selain masalah gagal panen di sejumlah hamparan persawahan, juga karena tidak ada pasokan beras dari luar. Kendati demikian, beras lokal dari Kemumu masih laris manis diburu masyarakat.
Salah seorang pedagang beras dan juga petani asal Kemumu, Nik (35) mengatakan, kenaikan sudah terjadi sejak seminggu lalu. Ketika itu bertepatan dengan masa panen yang mengalami kegagalan. \"Biasanya kita jual Rp 16 ribu per Kg, saat ini Rp 17 ribu, naik Rp 1000,\" ujarnya. Menurutnya, harga beras tertinggi jenis Ir 64, Rp 17 ribu serta beras batu bara Rp 14,5 ribu. Namun, beras yang paling laris yakni beras Ir 64 yang nasinya pulen dan lembut, serta harus saat ditanak. Dengan naiknya harga beras ini tidak membuat keuntungan para pedagang juga tipis, karena pedagang membeli beras tersebut dengan harga yang mahal pula. \"Paling untung Rp 500 untuk 1 Kg,\" imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan Sanikem (40) warga Sidourip. Beras kualitas tinggi, katanya, Ir 64 ia menjual dengan harga Rp 17 ribu per Kg, sedangkan untuk kualitas sedang Ir 64 dijual dengan harga Rp 16 ribu per Kg. \"Penyebab kenaikan beras ini karena gagal panen di Kemumu, sebab pasokan beras di Arga Makmur sebagian besar dari Kemumu,\" ungkapnya.
Menurutnya, sawah yang biasanya bisa memproduksi padi sebanyak 2 ton untuk satu kali panen, kali ini hanya bisa memproduksi 1 ton saja. Penyusutan setengah produksi padi inilah yang membuat harga beras naik. Penyusutan produksi ini disebabkan oleh hama yang sangat banyak, diantaranya hama tikus, burung dan walang sengit yang menyerang. (927)