JAKARTA - Satu orang dipastikan meninggal dunia, sementara 52 hilang setelah sebuah kapal ikan berbendera Korea Selatan, Oryong 501 tenggelam di Semenanjung Chukotka di wilayah timur Rusia. Mayoritas dari awak kapal naas itu adalah warga negara Indonesia (WNI).
Dikutip dari BBC, pejabat Korea Selatan mengatakan bahwa kapal Oryong 501 terdampar di Laut Bering pada Senin (1/12) pagi. Awak kapal terdiri dari 35 WNI, 13 warga negara (WN) Filipina, 11 WN Korea Selatan dan seorang inspektur asal Rusia.
Kapal Oryong 501 yang berbobot 1590 ton sudah berumur 40 tahun. Kapal itu dioperasikan oleh perusahaan bernama Sajo Industries.
Menurut media Rusia, tujuh orang telah diselamatkan. Namun, kondisi cuaca dan ombak cuaca menghambat proses pencarian.
Sementara Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja (BNP2TKI) langsung merespon kabar itu. Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid langsung menggelar koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI agar TKI yang bekerja sebagai kru kapal Oryong 501 itu bisa diselamatkan.
Menurut Nusron, pihaknya sudah mendapat rincian tentang nama-nama WNI yang menjadi korban tenggelamnya Oryong 501. ”Sudah dideteksi semuanya,” katanya di Jakarta, Selasa (2/12).
Nusron menegaskan, pihaknya akan segera memberikan informasi terkini ke keluarga korban. Namun, sembari menunggu proses evakuasi, Nusron akan menyiapkan advokasi bagi para TKI korban tenggelamnya Oryong 501. “Konsen kita adalah melindungi WNI yang menjadi TKI di luar negeri,” tandasnya.
Dari hasil penelusuran BNP2TKI, kata Nusron, para WNI yang menjadi kru Oryong 501 itu diberangkatkan oleh empat agensi. Yakni PT Kimco Citra Mandiri (4 orang), PT Koindo Maritim Power (16 orang), PT Mitra Samudra Sakti (8 orang) dan PT Oryza Sativa Agency (7 orang).
\"Kita harap keluarganya sabar, jangan panik, tetap koordinasi dengan pemerintah agar semuanya bisa diatasi,\" pungkas Nusron.(bbc/ara/jpnn)
Daftar Nama TKI Kru Kapal Oryong 501;
- Khoriul Anam (Tegal)
- Asep Bahrudin (Tegal)
- Purwanto (Tegal)
- Heru Setiawan (Tegal)
- Warno (Tegal)
- Tarwo Rakim (Tegal)
- Ratmono (Tegal)
- Mujahidin (Tegal)
- Nur Kholis (Tegal)
- Mohamad Idris (Tegal)
- Wanto KCM (Brebes)
- Ahmad Khamyanto (Brebes)
- Abdul Khalim (Brebes)
- Abdullah (Brebes)
- Wanto MSC (Brebes)
- Naryanto bin Wastara (Indramayu)
- Jumadi (Indramayu)
- Eko Darmanto (Indramayu)
- Tardi (Indramayu)
- Barjo (Pemalang)
- Atep Roni (Bandung)
- Dede Roni Rusriana (Tasikmalaya)
- Heriyanto (Cirebon)
- Dedek Iksani (Cirebon)
- Rigo Sugu Martono (Jakarta Timur
- Harsono (Jakarta Timur)
- Muhtar Mokodompit (Jakarta Utara)
- Abdul Manaf (Jakarta Utara)
- Muhamad Hasan (Bangkalan)
- Gaspar Jantje Tomasila (Ambon)
- Jhondriy Andries (Ambon)
- Albert Talapesi (Seram Bagian Barat)
- Teguh Haryono (Sorong)
- Syarifuddin (Selayar)
- Cornelius Edison Lelapary (Maluku Barat Daya)