Gubernur Raih Penghargaan Peduli Pendidikan Non Formal

Jumat 21-11-2014,11:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Pretasi gemilang kembali ditoreh Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah SAg MPd. Jika sebelumnya ia memperoleh penghargaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia atas keberhasilan Pemerintah Provinsi Bengkulu menyusun dan menyajikan laporan keuangan tahun 2013 dengan capaian standar tertinggi dalam akuntansi dan laporan keuangan daerah pada 12 September 2014, dan sebagai kepala daerah yang peduli terhadap gerakan masyarakat adat pada 3 Oktober lalu, bertepatan dengan peringatan HUT Provinsi Bengkulu ke 46 ini  Junaidi Hamsyah mendapatkan perhargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia atas Kepedulian Gubernur Bengkulu dalam mendukung pendidikan non formal yang dibuktikan dengan memberikan bantuan kepada lembaga pengembangan pendidikan non formal selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penghargaan ini diberikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Rasyid Baswedan PhD di Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/11) kemarin. Adapun bentuk penghargaan yang didapat selain tropy adalah pin emas dan piagam penghargaan. Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Bengkulu, Atisar Sulaiman SAg MM saat diwawancarai usai pelepasan pelapas Pawai Pembangunan di Gedung Daerah kemarin (20/11) mengungkapkan, bahwa penghargaan itu merupakan prestasi besar bagi Gubernur Bengkulu. Sebab, Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah merupakan satu-satunya Gubernur di Indonesia yang menerima penghargaan tersebut. \"Se Indonesia satu Gubernur yang mendapatkan penghargaan itu, yakni Gubernur Provinsi Bengkulu,\" ungkap Atisar. Diakuinya, penerima penghargaan yang berada pada posisi kedua adalah Bupati Sleman, dan penerima ketiga adalah Bupati Banyumas. Sedangkan 17 penerima penghargaan lainnya, semuanya berasal dari lembag kursus dan pelatihan yang tersebesar di seluruh Indonesia. \" Ini penghargaan atas dukungan Pak gubernur terhadap pendidikan non formal, khususnya pada lembaga kursus dan pelatihan. Dukungan ini dalam bentuk memberikan bantuan yang bersumber dari APBD Provinsi Bengkulu yang selalu meningkat dari tahun ketahun. Pada tahun 2012 anggaran untuk pendidikan non formal ini dikucurkan sebesar Rp 1,2 miliar, kemudian tahun 2013 meningkat menjadi Rp 1,4 miliar dan tahun 2014 ini kembali meningkat drastis menjadi Rp 1,9 miliar. Dan untuk tahun 2015 mendatang, Isya Allah ditingkatkan lagi,\" terang mantan Kasatpol PP Provinsi Bengkulu ini. Anggaran tersebut digelontorkan untuk berbagai kegiatan non formal, seperti menggelar lomba terhadap lembaga-lembaga pendidikan keterampilan dan  pelatihan, memberikan bantuan kepada lembaga pendidikan non formal tersebut sehingga ikut menciptakan sumber daya manusia yang handal. Sementara itu, Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah sempat memperlihatkan tropi penghargaan itu dan foto bersama saat Pawai Pembangunan berlangsung, kemarin. Dalam kesempaatan itu Gubernur mengatakan, bahwa prestasi itu merupakan buah dari komitmen Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam mengalokasikan dana APBD untuk pendidikan non formal. \"Dasar penganggaran kita adalah 4 prioritas pokok, yakni insfrastruktur dasar, ketahanan pangan, pendidikan dan kesehatan. Nah, dibidang pendidikan, khususnya non formal ini tujuan kita adalah peningkatan jumlah melek huruf dan bebas dari buta aksara serta peningkatan kemampuan generasi muda guna menciptakan SDM yang berkualitas sehingga mampu bersaing,\" ungkapnya. Ia pun akan terus berkomitmen mensupport pendidikan non formal tersebut melalui APBD Provinsi Bengkulu. \"Akan kita tingkatkan, dan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat didalamnya,\" tutup Junaidi.(400)

Tags :
Kategori :

Terkait