BENGKULU, BE - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu, semakin berbenah diri dalam melakukan pengelolaan keuangannya. Hal tersebut ditunjukan dengan lunasnya semua hutang RSMY, yang mana hal tersebut tak pernah terjadi sebelumnya. Bahkan, hingga akhir tahun 2014 ini, RSMY menargetkan akan meraih surplus hingga Rp 30,4 miliar. \"Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, saya optimis hingga akhir tahun ini (tahun 2014), RS akan surplus (pendapatan lebih dari pengeluaran) sebesar Rp 30,4 miliar. Sekalipun nantinya ada kekurangan, itu tidak sampai 1 persen,\" jelas Kabag Keuangan RSMY, Asmarahadi, SKM MSi, ditemui di ruang kerjanya, kemarin (13/11). Dijelaskan Asmarahadi, semula target PAD RSMY sebelum perubahan ABPD untuk tahun 2014 ini adalah sebesar Rp 76,8 miliar. Namun hingga Oktober 2014 RS sudah memperoleh PAD sebesar Rp 82 miliar. Dan ini dianggap sudah melebihi target yang ditetapkan semula. \"Dalam 1 bulan, rata-rata RS akan mendapatkan pemasukan sebesar Rp 8 miliar. Jika dikalkulasikan hingga akhir tahun 2014 (sisa 2 bulan), maka PAD RSMY akan sebesar Rp 104 miliar. Jika dikurangkan dengan target tahun ini, kita akan dapat surplus Rp 27,2 miliar,\" jelasnya. Namun, ditaksir RSMY akan memperoleh panambahan PAD sebesar Rp 3,2 miliar, yang bersumber dari piutang Jamkesprov. Dengan demikian, PAD RSMY tahun ini akan mencapai Rp 30,4 miliar. Dijelaskan Asmarahadi, PAD RS yang berjumlah Rp 8 miliar perbulan tersebut berasal dari dua sumber, yakni dari pasien umum dan pasien BPJS. \"Jika diambil rata-rata setiap bulan, RSMY akan memperoleh 6,5 miliar perbulan dari pasien BPJS dan Rp 1,5 miliar dari pasien umum,\" jelas Asmarahadi. Meski begitu, pria yang menjabat selaku Kabag Keuangan sejak 2012 ini mengaku, uang yang diperoleh dari PAD RS ini akan digunakan untuk biaya operasional (pelayanan) RSMY, bukan untuk investasi (berupa bangunan, gedung, jalan maupun infrastruktur lainnya). \"Jadi pendapatan RS dari jasa layanan ini, akan kita kembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk pelayanan juga,\" katanya. Piutang Tembus Rp 6,3 Miliar Surplus tersebut akan semakin bertambah besar jika Piutang RSMY dilunasi oleh para pihak yang berhutang. Hingga saat ini (kemarin, red), piutang RSMY baik dari pihak ketiga maupun dari instansi pemerintah menembus angka yang cukup fantastis, yakni Rp 6.352.121.718. Meski telah beberapa kali melayangkan surat penagihan, namun belum juga ada titik terang dari pihak yang berhutang untuk membayar. \"Kita sudah melayangkan surat tagihan, namun belum ada respon dari instansi yang bersangkutan,\" jelasnya.(135) Daftar Piutang RSMY Jumlah 1. Asuransi Bumi Asih (2009) Rp 17.503.250 2. PT Asuransi Takaful (2009 s/d 2010) Rp 1.194.550 3. Biaya Peserta STQ (2010) Rp 14.779.600 4. PJKMU Kota Bengkulu 2011 Rp 42.172.000 5. Jamkeskot Bengkulu (September s/d Desember 2012 Rp 2. 319.238.284 6. Rosnaini Abidin (Juli 2012) Rp 8.680.000 7. Asuransi Bumi Putra Muda (Oktober 2012) Rp 2.753.000 8. CV Tiga Saudara (Januari-Februari 2012) Rp 30 .000.000 9. IKS 2013 Rp 225.000.000 10. PJKMU Benteng 2013 Rp 341.117.964 11. Jamkesprov 31 Desember 2013 Rp 3.232.787.660 12. IKS 2014 Rp 217.345.240 JUMLAH Rp 6.352.121.748
RSMY Bengkulu Surplus Rp 30,4 Miliar, Piutang Tembus Rp 6,3 M
Jumat 14-11-2014,11:40 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :