Ekonomi Menggeliat, Garuda Terbang 2 Kali Sehari

Jumat 14-11-2014,09:33 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Masa Kepemimpinan Gubernur H Junaidi Hamsyah (2) Terobosan demi terobosan dilakukan H Junaidi Hamsyah sejak diamanahkan sebagai Gubernur Bengkulu pada 17 Desember 2012 lalu. Tak hanya membenahi urusan internal birokrasi, tapi juga memacu ekonomi Bengkulu terus menggeliat. Satu langkah yang paling mencolok dilakukan gubernur berlatar belakang ustad tersebut adalah berhasil mewujudkan maskapai Garuda beroperasi di Bengkulu. Berdasarkan data dari Biro Administrasi Perekonomian Setda Provinsi Bengkulu, perekonomian dalam kurun 3 tahun terakhir ini menunjukkan peningkatan yang cukup pesat. Seperti pada tahun 2012, pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu berada pada angka 6,61 persen. Namun  seiring dengan menurunnya perekonomian global 2013, pertumbuhan ekonomi Bengkulu menjadi 6,21 persen dan masih lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,78 persen. Kemudian triwulan ke II 2014 ini, perekonomian Bengkulu tumbuh sebesar 5,78 persen. \"Dengan meningkatnya perekonomian, maka berimbas pada ikutnya naiknya pendapatan perkapita masyarakat Provinsi Bengkulu,\" kata Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setdaprov, Ismed Lakoni SE. Menurutnya, pendapatan perkapita 2013 sebesar Rp 15,09 juta atau mengalami pertumbuhan sebesar 10,3 persen dibandingkan 2012 yang hanya Rp 13,68 juta. \"Perekonomian yang relatif membaik itu tak terlepas dari meningkatnya  APBD Provinsi Bengkulu selama 3 tahun terakhir, seperti Rp 2012 sebesar Rp 1,755 triliuan, tahun 2013 naik menjadi Rp 1,922 triliun dan pada tahun 2014 naik menjadi Rp 2,087 triliun,\" terangnya. Menggeliatnya pertumbuhan ekonomi tersebut membuat penerbangan pesawat di Bengkulu pun ikut bergairah. Salah satunya Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan terbesar di Indonesia pun memutuskan untuk membuka rute penerbangan komersil Jakarta - Bengkulu, dan Bengkulu - Jakarta. Padahal upaya \'membujuk\' maskapai Garuda sudah bergulir sejak lama. Namun upaya tersebut selalu menemui jalan buntu akibat berbagai kendala. Kehadiran Garuda memang menjadi penting dan prestise. Sebab, maskapai Garuda juga menjadi simbolisasi kemajuan suatu daerah. Bahkan Pemimpin Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu Causa Iman Karana kala itu menyebutkan jika Garuda sudah berani masuk ke suatu daerah, itu mengindikasikan daerah tersebut sudah ada kemajuan dalam sektor ekonomi. Maskapai Garuda tidak sembarangan memutuskan beroperasi di suatu daerah, tentunya ada pertimbangan matang dari manajemen BUMN tersebut terkait berbagai aspek jangka panjang. \"Bila Garuda masuk, perusahaan-perusahaan besar pasti akan ikut-ikutan menanamkan modalnya dalam berbagai bidang,\" analisasnya kala itu. Ternyata kehadiran maskapai Garuda yang dinanti akhirnya pun tiba lewat lobi sang Ustad Junaidi. Pesawat Garuda pun mendarat perdana di Bandara Fatmawati Bengkulu pukul 16.00 WIB Rabu, 15 Mei 2013. Kala itu, Gubernur Junaidi Hamsyah menyampaikan ungkapan terimakasihnya kepada pihak Garuda, karena mendatangkan pesawat garuda agar membuka rute penerbangan ke Bengkulu bukan perkara mudah. \"Ini penantian sejak 29 tahun yang lalu, akhirnya kesampaian juga, kami sangat berterimakasih,\" ucap Junaidi. Dengan masuknya Garuda tersebut, menambah daftar maskapai yang menerbangani langit Bengkulu. Karena sebelumnya rute Bengkulu-Jakarta ada Sriwijaya Air, Lion Air, Citilink, Garuda Indonesia serta Wings rute Bengkulu-Batam dan Susi Air yang melayani rute Bengkulu - Mukomuko dan Mukomuko - Padang. Saat ini setidaknya ada 9 penerbangan di Bandara Fatmawati Bengkulu, Garuda dan Citilink terbang masing-masing 2 kali sehari. Selain itu juga terdapat penambahan rute penebangan perintis Bengkulu - Enggano, Bengkulu - Pagar Alam - Palembang, Bengkulu Muaro Bungo - Jambi, dan Bengkulu - Krui - Lampung pulang pergi (PP) Sales Manager Garuda Bengkulu, Ferdian mengatakan, sejak hadir di Bengkulu pada 15 Mei 2013, Garuda hanya 1 kali frekuensi penerbangan setiap harinya. Dan waktu itu pihaknya berharap dengan masuknya Garuda Indonesia di Bengkulu membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi serta pariwisata di Provinsi Bengkulu. \"Melihat semakin tingginya animo masyarakat dan pasar dengan hadirnya Garuda Indonesia, pada bulan November 2013, kita menambah frekuensi penerbangan menjadi 2x sehari,\" ungkap Ferdian. Sebagai maskapai penerbangan full service airlines, lanjutnya, Garuda Indonesia selalu berusaha memberikan kenyamanan dan pelayanan yang terbaik selama penumpang melakukan rencana penerbangan, baik dari tahap pre journey, pre flight, inflight, post flight dan post journey. Mulai bulan Oktober 2014 lalu, Garuda Indonesia pun menambah kapasitas kursi 60% dari sebelumnya menjadi 162 seat per flight dengan rincian 12 seat Bisnis dan 150 seat Ekonomi dengan tipe pesawat terbaru Boeing 737-800 NG yang mana didalamnya sudah tersedia fasilitas Audio Video on Demand yang bisa digunakan secara gratis tanpa ada biaya tambahan. \"Garuda Indonesia ini tidak mudah membuka rute penerbangan, karena ada standarnya yang harus dipenuhi. Namun dengan melihat perekomian masyarakat Bengkulu berkembang pesat yang dibuktikan dengan tingginya pengguna jasa penerbangan, maka Garuda Indonesia memutuskan masuk ke Bengkulu,\" paparnya. Pengamat Ekonomi Universitas Bengkulu, Dr Drs Syaiful Anwar AB mengungkapkan, tingginya angka penerbangan tersebut membuktikan bahwa perekonomian Bengkulu tumbuh dengan pesat. Selain itu, bukti meningkatnya perekonomian juga bisa dilihat dari semakin banyaknya developer perumahan di Bengkulu dan berbagai usaha bermodal besar lainnya. \"Jelas itu penerbangan dan pengusaha lainnya bisa bertahan dan berkembang karena tingginya daya beli masyarakat. Andaikan daya beli masyarakat lemah, secara otomatis para pengusaha pun berpikir dua kali sebalum masuk ke Bengkulu,\" terangnya.(400/**)

Tags :
Kategori :

Terkait