BENGKULU, BE - Masyarakat di Provinsi Bengkulu tidak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, pasalnya PT Pertamina Cabang Bengkulu mendapatkan tambahan kuota BBM melalui APBN-Perubahan 2014 sehingga stok BBM akan cukup hingga akhir 2014 ini.
Berdasarkan data dari Pertamina Cabang Bengkulu, penggunaan BBM jenis premium hingga pertengahan Oktober 2014 terealisasi 186,102 KL atau 81 persen dari 230 KL kuota yang tersedia. Sisanya masih ada 43,994 KL atau 19 persen, dipastikan cukup hingga bergantian tahun 2015 mendatang, mengingat rata-rata kebutuhan perbulannya antara 19,900 hingga 20,876 KL.
Tidak hanya BBM jenis premium, jenis solar pun demikian. Hingga pertengahan Oktober lalu, realisasi solar sudah mencapai 76,244 KL atau 81 persen dari kuota yang tersedia 94,730 KL dan tersisa 18,486 KL atau 19 persen lagi. Rata-rata penggunaan solar ini sendiri berkisar antara 7,859 hingga 8,505 KL setiap bulannya se Provinsi Bengkulu.
\"Masyarakat tidak khawatir akan kesongan BBN, karena kita mendapatkan tambahan melalui APBNP beberapa waktu lalu, sehingga kebutuhan BBM untuk wilayah Provinsi Bengkulu cukup hingga akhir tahun ini,\" kata Sales Refresentatif (SR) Pertamina Cabang Bengkulu, Sigit Wicaksono, kemarin.
Terkait isu kenaikan BBM diawal masa kepemimpinan Jokowi-Jk ini, Sigit mengaku pihaknya belum menerima informasi tersebut dari pusat. Namun, bila memang terjadi kenaikan, pihaknya telah menyiapkan beberapa skenario untuk mengantisipasi terjadinya kelonjakan kebutuhan BBM sebelum dinaikkan.
\"Kami sudah mempersiapkan skenario jika pemerintah menaikkan harga BBM, yang jelas stok BBM di SPBU tetap lancar dan tidak akan terganggu pendistrubusiannya,\" kata Sigit.
Menurutnya, skenario yang disiapkan tersebut sangat bergantung dengan keputusan pemerintah dan baru akan diberlakukan menjelang keputusan itu diumumkan. Skenario itu merupakan langkah antisipasi terjadi kekosongan dan antre yang panjang di SPBU. Sebab, jika stok kosong antrean panjang, maka masyarakat akan bergejolak. Karenya Pertamina harus mengantisipasi dari jauh-jauh hari.
\"Kami mengimbau masyarakat jangan panik yang dapat memicu terjadinya pengisian bakar kendaraan berulang-ulang untuk dijadi stok dirumah. Karena sampai sejauh ini belum ada informasi bahwa pemerintah akan menaikkan BBM,\" pintanya.
Masih menurut Sigit, bila memang pemerintah menaikkan harga BBM, tentu akan diikuti dengan adanya regulasi yang jelas dan Pertamina akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
\"Saya kira BBM belum akan dinaikkan dalam waktu dekat ini, karena pemerintah masih disibukkan dengan sejumlah pekerjaan yang harus dilesesaikan. Lagi pula sampai saat ini belum ada pembahasan ditingkat DPR, biasanya kenaikan BBM ini akan dibahas oleh DPR jika setujui baru dinaikkan,\" tandasnya.(400)