Selain itu, Demokrat juga membuka peluang bagi non kader untuk mendaftarkan diri. \"Tentu, kader-kader Demokrat akan diberi kesempatan untuk mencalonkan. \"Demokrat tentunya mengutamakan kader, tetapi tetap membuka peluang non kader seperti Asnawi A Lamat yang dikabarkan akan mencalon. Karena, yang memiliki tiket adalah parpol,\" kata Ketua Fraksi Demokrat Firdaus Djailani, kemarin. Ia mengatakan, meski banyak kader yang akan dicalonkan dalam bursa Cawagub tersebut, keputusan akhir berada pada Tim Sembilan Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat. \"Demokrat akan mengusung calon-calon terbaik,\" katanya.
Meski banyak kader yang dinyatakan bakal ikut bursa Cawagub, tetapi diprediksi hanya Edison Simbolon dan Asnawi A Lamat MSi yang serius untuk bertarung dalam pemilihan wagub. Hanya saja, kedua calon ini belum tentu diterima oleh anggota DPRD Provinsi. Di sisi lain, anggota Fraksi PKS Siswadi SP mengatakan sebaiknya wakil gubernur adalah sosok yang paham birokrasi. Sehingga bisa mendampingi Junaidi Hamsyah, dalam menjalankan tugasnya. Terlebih, Junaidi Hamsyah bukan berasal dari birokrasi. \"Sehingga tidak akan saling jegak, apalagi tidak akur. Perpaduan politikus dan birokrasi ini, saya kita baru ideal. Siapapun orangnya dari dari birokrasi,\" katanya.
Sementara itu, masyarakat mengkhawatirkan Pilwagub di DPRD Provinsi akan diwarnai dengan praktek politik uang. Sehingga, wagub yang terpilih adalah orang yang berani memberikan uang kepada anggota DPRD Provinsi yang memiliki hak suara. Hingga saat ini, isu siapa banyak uang, akan mampu menjadi wagub sudah beredar dimna-mana. \"Kalau dikasih uang yak kita terima, tapi ya untuk apa dulu. Kalau soal pilihan cawagub ya, belum tentu kita pilih,\" kata angota DPRD Provinsi Syafrianto Daud. (100)