Laka Maut 6 Tewas, 16 Luka-luka

Senin 20-10-2014,10:33 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

 TKP Laka Maut Terkenal Angker BINTUHAN, BE - Lokasi terjadinya kecelakaan maut bus PO Darma Duta di Tebing Batu, Way Manullah, Pekon Rata Agung, Kecamatan Lemong, Kabupaten Pesisir Barat Lampung, dikenal angker.  Sejumlah warga setempat mempercayai ada peristiwa mistik dibalik insiden kecelakaan maut bus Nopol BE 2707 CU,  yang masuk ke dalam jurang sedalam 30 meter pada pukul 18.30 WIB, Jumat (17/10) itu. “Memang di jalan ini angker, dan bukan ini saja kecelakaan, tapi sudah sering kali terjadi,” kata Amir (30), warga Ratu Agung kepada BE, kemarin. Amir menceritakan  di Tempat Kejadian Perkara (TKP), betapa angkernya jalan perbukitan daerah Tebing  Batu sepanjang 4 kilometer itu.  Menurutnya, di sepanjang jalan yang berkelok dengan sejumlah tanjakan dan turunan tersebut, kerap terjadi kecelakaan dan menelan korban jiwa. “Hampir sepanjang jalan itu, termasuk tempat kecelakaan ini sering kecelakaan.  Daerah sini memang angker Mas,\" ujarnya kepada BE. Ia juga meyakini, banyak makhluk gaib yang menjadi penunggu di tanjakan yang menjadi lokasi kecelakaan kali ini.  Sebab, hutan dan jurang di tepi jalan tanjakan tersebut menjadi tempat tewasnya ratusan  korban kecelakaan. \"Penunggunya itu banyak. Karena saat sebelum kejadian itu ada orang tertawa dari pohon. Sebelumnya, kecelakaannya di sini macam-macam, ada truk terguling, motor, dan juga bus,\" terangnya. Beberapa warga sekitar dan pengguna jalan juga mengaku di tanjakan menikung itu, sering terlihat penampakan seperti kuntilanak  yang menjadi penghuni lain di jalan angker tersebut. \"Dulu  kami  warga pernah lihat kuntil anak tertawa di pohon-pohon tebing itu.  Setiap tahun ada satu korban di tingkungan itu,” ujar Mali (68) warga setempat. 6 Tewas 16 Luka-luka Sementara itu, dalam kecelakaan maut PO Darma Duta yang membawa 22 penumpang termasuk sopir itu (bukan 34 penumpang seperti diberitakan kemarin, red), data terakhir, sebanyak 6 korban tewas dan 16 lainya luka-luka. Hingga kemarin, masih ada korban luka yang dirawat di RSUD Kaur.  Para korban mengalami luka para dibagian  kepala, tangan dan beberapa bagian tubuh lainnya.  Sementara korban meninggal oleh pihak keluarga langsung dimakamkan di kediamannya masing-masing. “Korban yang dirawat di RSUD Kaur tinggal 2 orang lagi, dan selebihnya sudah dibawa keluarga berobat ke Lampung,” kata Direktur RSUD Kaur dr Dendi Setiawan, kemarin. Di sisi lain, Kapolres Kaur AKBP Dirmato SH SIK  mengatakan, kasus kecelakaan bus Darma Duta tujuan Bengkulu itu, saat ini  sudah ditangani  Polres  Lampung Barat.  \"Kasus ini sudah ditangani Polres Lampung Barat, dan  polisi masih menyelidiki kasus kecelakan bus tersebut,” terangnya. Menurut dia, pihaknya belum  bisa memastikan  terkait penyebab kecelakaan bus tersebut, dan masih berkoordinasi dengan aparat Polres Lampung Barat bersama jajaran kepolisian Kabupaten Kaur. \"Alhamdulillah, evakuasi sudah selesai, korban bus masuk jurang di Tebing Manula,  enam orang meninggal dunia, jenazah sudah diantar ke rumah duka di Lampung, korban yang lainnya dua orang masih dirawat di RSUD Kaur,” terangnya. Ditambahkan Kapolres, saat ini  mobil bus tersebut belum dilakukan evakuasi dan masih menunggu alat berat untuk mengangkut bangkai bus naas itu.  Lanjut Kapolres lokasi kejadian dikenal sebagai daerah rawan kecelakaan maupun kriminalitas, dan telah berkali-kali terjadi kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa di daerah ini. “2012 lalu juga pernah terjadi kecelakan bus di lokasi itu, dan memang daerah itu termasuk daerah rawan. Untuk itu kami imbau kepada pengendara lebih berhati-hati lagi,” pungkas Kapolres. Dirawat di Tiara Sella Pantauan BE, salah seorang penumpang anak-anak,  Aisyah (6), warga Metro, Lampung, siang kemarin dirujuk ke RS Tiara Sella Bengkulu untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Pantauan BE, putri bungsu dari 5 bersaudara tersebut masuk keRS Tiara Sella sekitar pukul 11.30 WIB, Minggu (19/10) kemarin dan dirawat di ruangan VVIV nomor 304. Tampak korban didampingi oleh kedua orangtuanya Azmi Sirajudin (Dosen di Metro, Lampung) dan Andini (Perawat). Meski pihak keluarga belum bisa memberikan keterangan terkait musibah yang dialaminya tersebut. Namun terlihat, korban masih terbaring lemah dan merintih menangis karena sakit. Korban mengalami luka memar perut dan kaki serta  mendapatkan jahitan dibagian kepala dan pinggang.  Selain itu, dari saluran kencing korban juga mengeluarkan darah. Edison (38), warga Pagar Dewa yang merupakan paman korban, mengatakan, peristiwa tersebut terjadi saat korban bersama rombongan keluarga berangkat dari Lampung dan hendak menuju ke Giri Mulya Bengkulu Utara, untuk menghadiri pesta pernikahan keluarga mereka yang akan digelar, Senin (20/10) hari ini. \"Dalam bus itu Aisyah bersama ibu, nenek dan kakeknya, semua di dalam bus adalah keluarga. Mereka hendak menghadiri pesta sepupu ibunya di Bengkulu Utara.  Dalam insiden tersebut, nenek dan kakek Aisyah meninggal dunia, semua masih shock atas kejadian ini,\" jelas Edison. (618/135) Nama-nama korban Korban Meninggal 1. Wayan (45) sopir, Warga Badar Lampung 2. Darlina,(43) Warga Lampung 3. Farida (58)  warga Lampung 4. Abdul Gani (70) asal Pering Sewu Lampung 5. Murni (60) warga Lampung 6. Sukimin Wardoyo (55) Warga Lampung Korban luka berat dan ringan 1. Ketut Selamat (25) kernet mobil warga Bandar Lampung 2. Yati (45) warga Lampung 3. Rukiah (67) warga Lampung 4. Ecah (21) warga Lampung 5. Sifina (10) warga Lampung 6. Tusini (45) warga Bandar Lampung 7. Andi (37) warga Metro Lampung 8. Herwati (48) warga Lampung 9. Aisyah (6) 10. Marsal Amer (45) warga kota Bumi Lampung 11. Musriyati (45) warga Lampung 12. Gupuh Prasito (40) warga Lampung 13. Tri Palupi (47) warga Pringsewu Lampung 14. Yulinar Asmawi (55) warga kota Bumi Lampung 15. Yunani (58) warga Bandar Lampung 16. Elva (32) warga Lampung

Tags :
Kategori :

Terkait