PUT, BE - Sejumlah warga di Kecamatan Padang Ulak Tanding mengeluhkan harga karet yang kian hari kian menurun dari harga sebelumnya kisaran 6.000 menjadi Rp. 4.000,-. Anjloknya harga karet di tingkat pengepul atau toke dikarenakan rendahnya permintaan beli dari pengepul besar di Kota Lubuk Lingau dan Musi Rawas Sumsel. Salah satu warga Desa Belumai 1 Tukiran (45) di temui BE saat menjual getah karet ke pengepul di desa setempat mengatakan bahwa semenjak beberapa bulan, harga karet mulai anjlok. Padahal untuk kebutuhan sehari-hari mereka sangat tergantung pada karet. \'\'Dulu sehabis menjual getah karet, kami bisa istirahat hingga 4 hari. Sekarang dengan harga 4.000 kami bisa mendapatkan uang Rp 160 ribu itu hanya cukup kebutuhan 2 hari. Kami berharap kepada pemerintah untuk mempedulikan nasib kami sebagai petani getah karet. Hal senada diungkapkan oleh Ali (50) warga Desa Bukit Batu yang menggantungkan kehidupanya pada karet. \'\'Saat ini kami merasakan paceklik dikarenakan turunnya harga karet. Setelah menjual getah karet, kami terpaksa mencari upahan dikarenakan pada saat ini musim panas. Selain turunnya harga getah karet, getah karet juga sedikit. Jadi tidak mencukupi lagi. Hendri, salah seorang pengepul karet di Desa Belumai 1 ditemui BE di gudangnya mengatakan, mereka serba salah dengan harga karet turun drastis. Terkadang sehabis jual getah, para petani belanja di warung saya cukup untuk kebutuhan sehari-hari tanpa bisa membawa pulang sisa uangnya. Bahkan terkadang para petani harus bon dulu ke warung sebelum jual getah karet. \'\'Kami sebagai pengepul sangat berharap pada pemerntah agar bisa memperhatikan nasib petani karet dikarenakan mayoritas warga setempat sangat tergantung dengan hasil getah karet,\'\' ujar Hendri.(222)
Harga Karet Turun
Jumat 17-10-2014,12:10 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :