Puluhan warga yang menjadi korban banjir itu terancam kesulitan mendapatkan pangan akibatkan nyaris lumpuhnya sarana transportasi ke daerah tersebut. Data yang berhasil dirangkum, Selasa (25/12), menyebutkan, terdapat tiga desa di Kecamatan Pauh yang terkena bencana banjir, mulai dari Desa Sepintun, Lamban Sigatal dan Lubuk Napal. Hal ini diperparah dengan posisi desa yang cukup terpencil sehingga menyebabkan warga ketiga desa tersebut terancam terisolir akibat banjir yang merendam sejak beberapa hari terakhir. Menurut Camat Pauh, Edi Kusmiran ketika dihubungi akses transportasi menuju ketiga desa tersebut memang lumpuh total serta tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat. Banjir yang melanda sejak Rabu (19/12) itu masih merendam ketiga desa dengan perkiraan ketinggian air mencapai leher orang dewasa. \"Akses jalan lumpuh total akibat banjir, hal ini dipersulit dengan hujan yang terus turun mengakibatkan sungai Telisak meluap dan menggenangi pemukiman warga,\" ujarnya. Satu-satunya jalan yang bisa dilalui dengan cara berjalan kaki menyusuri jalan yang tergenang air sejauh tiga kilometer. Ia juga menguraikan, pihak kecamatan bersama petugas kepolisian dan tim kesehatan berhasil memasuki lokasi perumahan warga yang terkena banjir dengan berjalan kaki sejauh tiga kilometer dari Desa Lamban Sigatal ke Desa Sepintun. Dari hasil pendataan, di Desa Sepintun terdapat 48 rumah terendam banjir, 28 rumah di Desa Lamban Sigatal dan di Lubuk Napal diketahui 10 rumah juga terendam banjir. \"Beruntung dalam musibah ini tidak ada korban jiwa, namun kerugian material belum bisa dihitung, dan sudah kita laporkan ke bupati,\" kata Edi. Ia mengaku khawatir jika banjir tidak segera surut dan transportasi masih lumpuh maka warga di tiga desa tersebut akan mengalami kesulitan pangan karena jarak tempuh dari ibukota kecamatan ke lokasi cukup jauh.(**)
Banjir, 86 Rumah Terendam, 3 Desa di Jambi Terisolir
Rabu 26-12-2012,02:05 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :