BENTENG, BE - Dampak hutan banyak gundul dirambah secara ilegal oleh orang tidak bertanggung-jawab, mengakibatkan hutan tidak maksimal menyerap air selama musim penghujan. Sehingga air mengalir mengikuti alur sungai dan menjadi bandang. Hingga memicu terjadinya tanah longsor dan banjir bandang, di seluruh limpangan air sungai yang berada di daerah Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).
Kepala Bidang Kehutanan Dinstanhutbun Benteng, H. Edi Bhactiar SP mengaku secara kasat mata sangat banyak hutan wilayah Benteng dirambah. Selain itu banyak juga lahan hutan Benteng jadi lahan pertambangan batubara. “Karena hutan sudah rusak dan tidak alami lagi, sehingga pengamanan untuk aliran air limpahan hujan tidak lagi terserap atau tertampung,” katanya.
Edi Bhactiar mengaku, sejak tahun 2010 banjir bandang menjadi ancaman yang mengkhawatirkan, untuk kawasan pemukiman masyarakat tinggal di tepi aliran sungai. Demikian longsor juga dikhawatirkan wilayah perbukitan.“Tahun 2010, 2011, 2012 dan 2013 banjir seperti musiman terjadi di daerah Benteng, termasuk di jalan lintas banyak yang longsor,” imbuhnya.
Menurutnya,tinggal masyarakat yang harus menyadari betapa besar ancaman jika hutan digunduli. Disamping bidang kehutanan berupaya berperan maksimal untuk merehabilitasi hutan yang sudah banyak gundul. “Jangan sampai kerusakan hutan membawa malapetaka yang lebih besar lagi, jadi masyarakat harus sadari untuk kenyamanan bersama,” terangnya.(111)