KEPAHIANG, BE - Kebutuhan kopi dunia setiap tahun meningkat setidaknya 5 persen per tahun. Hal ini memicu permintaan produk kopi dari Indonesia juga terus meningkat. Sementara, kebutuhan kopi domestik sendiri masih dirasa kurang. Hal ini diungkapkan pengusaha hasil bumi Kepahiang H Zurdinata SIP dimana dirinya menjelaskan bahwa mengonsumsi kopi telah menjadi tradisi di dunia sejak lama. Sementara produksi kopi di Indonesia terutama di Kepahiang belum mengalami peningkatan signifikan.
\"Sejak ada program kopi sambung, sedikit ada penambahan kuota produksi kopi yang mencapai 3 ton per hektar per tahun,\" jelas Zurdinata. Menurutnya, membudidayakan kopi telah menjadi mata pencaharian utama masyarakat Kepahiang secara turun temurun. Untuk itu, dirinya tidak menyarankan tradisi membudidayakan kopi dihilangkan dengan budidaya perkebunan atau pertanian lain. \"Sudah dari nenek moyang dulu, masyarakat di wilayah Rejang Lebong dan Kepahiang telah berkebun kopi, sehingga sangat sulit beralih untuk membudidayakan tanaman lain. Dan memang hal ini cukup bagus, karena kebutuhan ekspor kopi kita meningkat pesat, begitu juga di dalam negeri yang memiliki tradisi ngopi tetap harus dicukupi,\" jelasnya. Jika dilihat secara global terdapat penurunan produksi kopi di Indonesia saat ini. Indikasinya, banyak permintaan yang belum dapat direalisasikan oleh pengumpul. \"Banyaknya permintaan namun banyak pula pengumpul yang belum dapat memenuhi jumlah permintaan itu. Hal ini jelas mengindikasikan bahwa ada penurunan produksi jika dilihat secara global,\" katanya. Program Pemkab Kepahiang kedepan juga diharapkan mampu mengoptimalkan produksi kopi, selain program lain yang dicanangkan oleh pemerintah pusat melalui revitalisasi perkebunan. \"Kedepan, permintaan kopi akan makin besar, sehingga peluang Kabupaten Kepahiang sebagai produsen kopi sangat menjanjikan. Ini perlu didukung juga dengan program nyata dari pemerintah,\" tandasnya. (505)Kebutuhan Kopi Dunia Terus Meningkat
Minggu 23-12-2012,10:54 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :