Walhi: Stop Tangkap Petani

Rabu 17-09-2014,12:25 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Maraknya kasus penangkapan petani di wilayah sengketa membuat Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Bengkulu geram. Bahkan organisasi yang didirikan pada 1980 ini menganggap penangkapan petani oleh aparat berseragam cokelat selama ini merupakan salah satu bentuk kriminalisasi polisi kepada petani. \"Kepentingan mayoritas harus jadi prioritas, saat ini petani yang mayoritas di Indonesia ini malah tidak pernah merasakan kemerdekaan diatas tanahnya sendiri dan malah harus selalu merasakan kekerasan oleh aparatur negara,\" kata Ketua Walhi Benny Ardiyansyah, saat menggelar jumpa pers, kemarin. Dicontohkan Benny, intimidasi terhadap petani salah satunya terjadi di Seluma. Dimana pada 21 Agustus lalu, Walana dan putranya yang tinggal di Desa Pring Baru ditangkap polisi dengan tuduhan pencurian kelapa sawit milik PTPN 7. \"Padahal lahan tempat petani ini mengambil sawit adalah milik petani tersebut. Namun berhasil digusur oleh PTPN 7 saat para petani ditangkap polisi pada 2010 lalu. Harusnya aparat melakukan evaluasi dan rehabilitasi hak korban,\" jelasnya. Selain itu, pada 12 September lalu, aparat juga menangkap Sukimin dan Muhammad Nur Ahmad di lahan milik Sahrus Iswandi dengan tuduhan pencurian sawit milik PT SIL. Padahal kebun Pak Iswandi ini, sampai Benny, digusur paksa oleh PT SIL pada 2011 lalu. Pasca penggusuran telah ada perjanjian antara warga dengan PT SIL, dimana PT SIL akan menanam ulang serta menyerahkan lahan tersebut kepada pemilik kebun. \"Tapi polisi malah memasang police line saat PT SIL melakukan pengingkaran terhadap janjinya dan melakukan penangkapan terhadap warga yang panen diatas lahan tersebut,\" tambahnya. Karena itu, Walhi menuntut agar Polres Seluma melakukan upaya deeponeerng (mengenyampingkan perkara demi kepentingan umum atas perkara dari yang bersangkutan) dan rehabilitasi status hukum dan hak rakyat yang menjadi korban penangkapan dalam konflik agraria tersebut. \"Gubernur Bengkulu juga harus segera hadir secepatnya untuk menyelesaikan beragam konflik yang ada di Bengkulu,\" tegasnya. (609)

Tags :
Kategori :

Terkait