CURUP, BE - Dunia pendidikan di Kabupaten Rejang Lebong kembali tercoreng oleh seorang oknum guru honorer. Hal tersebut dikarenakan sang guru honor yang berinisial Dc menendang seorang muridnya berinisial Fk (11), Siswa kelas VI SDN 2 Center Curup yang juga warga Dwi Tunggal . Menurut Ayah Fk, Edwar Samsi saat mendatangi Kepala SDN 02 Center Curup, aksi kekerasan yang menimpa anaknya Rabu (10/9) kemarin. Menurut Edwar anaknya tersebut ditendang lantaran main bola.
\"Saya ke sini hanya ingin memberi tahu pihak sekolah agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,\" jelas Edwar yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Rejang Lebong.
Menurut Edwar, apa yang ia sampaikan tersebut bukan mengada-ngada melainkan kenyataan. Karena informasi anaknya ditendang tersebut bukan hanya berasal keterangan anaknya saja melainkan dibenarkan oleh kawan-kawan anaknya.
Selain itu Edwar juga menyayangkan perlakuan sang guru. Karena menurutnya perbuatan tersebut tidak semestinya dilakukan terlebih lagi SDN 02 Center merupakan salah satu SD favorit di Kota Curup.
\"Saya berharap agar guru yang bersangkutan tidak mengajar di kelas anak saya lagi. Ini bukan intervensi dari saya karena saya tidak ingin anak saya trauma karena ia sudah minta pindah ke sekolah lain,\" terang Edwar.
Sementara itu terkait dengan permasalahan tersebut Kepala SDN 2 Center Karneli SPd MM didampingi Wakil Kepala SDN 2 Center, Zakaria mengakui jika pihaknya belum mengetahui perihal kejadian tersebut.
\"Saya benar-benar tidak tahu jika ada guru kami yang bertindak seperti itu,\" aku Karneli.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa ia sudah sangat sering mengingatkan guru yang ada untuk tidak melakukan kekerasan kepada siswa. Terakit dengan oknum guru yang menendang siswa tersebut Karneli menjelaskan bahwa ia adalah guru bahasa Ingris yang juga merangkap menjadi guru olahraga.
Sementara itu terkait dengan perihal tersebut, Karneli berjanji akan mengevaluasi guru yang melakukan kekerasan terhadap siswa tersebut untuk dilakukan pembinaan.
\"Yang jelas akan kita evaluasi, dan pasti akan kita berikan sanksi, sanksi bisa sampai pemberhentian,\" tegas Karneli.
Di sisi lain, Fi saat diwawancara sejumlah media membenarkan ia telah ditendang sang guru. Ia juga tidak mengerti kenapa ia sampai ditendang dan didorong kepalanya. Padahal menurutnya ia bermain bola atau futsal tersebut saat jam istirahat. Menariknya lagi saat Fi sedang diwawancara beberapa murid mengakui jika mereka juga pernah mendapat kekerasan dari Dc.
\"Saya juga pernah ditampar bapak itu,\" aku seorang murid sambil berlalu dari kerumunan siswa. (251)