BBM Diusulkan Naik April, TDL Mei

Rabu 07-03-2012,13:15 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

JAKARTA, BE – Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, mengatakan, bahwa di dalam Rencana APBN-P harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diusulkan naik pada April 2012 dan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) pada bulan berikutnya. Jero menegaskan, kenaikan TDL itu akan dicicil tiap tiga bulan sekali. “Karena TDL itu lebih langsung kena ke pemakai. Karena berbeda dengan BBM. Kalau BBM harus datang ke SPBU, kalau listrik langsung ke pelanggan,” katanya, kepada wartawan, sebelum rapat dengan Komisi VII DPR, Selasa (6/3) di Jakarta. “Kita mau atur agar pemakai tidak terlalu terkejut bebannya secara bersamaan. Dan akan diatur setelah kenaikan BBM. Kalaui bisa kenaikan April, maka bulan Mei. Dan setiap tiga bulan akan naik, tiga bulan akan naik,” sambung bekas Menteri Pariwisata, itu. Terkait kenaikan BBM dijelaskan Jero awalnya ada dua opsi. Menurutnya, opsi pertama itu naiknya Rp 1500 perliter, sehingga harga BBM menjadi Rp 6000 perliter.“Dulu kita pernah menyentuh angka tersebut pada 2006 selama dua tahunan,” ungkapnya. Dia menjelaskan, penyebab utama rencana pemerintah menaikkan harga BBM adalah kondisi ekonomi dunia yang menurun dan harga minyak dunia yang naik cepat sekali. “Saya baru menandatangani pada Bulan Februari saja rata-rata 122 US Dollar perbarel, sedangkan Januari saja 115 US Dollar perbarel. Jadi cepat sekali naiknya dalam satu bulan. Makin tegang disana, maka makin terganggulah kita,” katanya. Diakui Jero, bahwa yang paling merasakan dampak kenaikan BBM adalah masyarakat miskin. Karenanya, dia mengungkapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mewanti-wanti para menterinya untuk mempersiapkan sebaik mungkin kompensasinya. “Dan pada waktu diumumkan, langsung dijalankan. Sekarang sudah kami siapkan semua,” kata politisi Partai Demokrat, itu.

Empat Kompensasi

Di bagian lain Jero mengungkapkan pemerintah sudah menyiapkan empat kompensasi kepada masyarakat jika harga BBM bersubsidi dinaikkan. Pertama kompensasinya adalah Bantuan Langsung Sementara (BLS) masyarakat. Kedua, bantuan pendidikan. “Jadi, beasiswa ditambah, jumlah orangnya ditambah dan uangnya tambah,” katanya. Kompensai ketiga, dijelaskan Jero, adalah pemberian Beras Miskin (raskin) yang jumlahnyan ditambah. Keempat, lanjut dia, di bidang transportasi yang nantinya akan ditangani oleh Menteri Perhubungan. “Jadi, ini semua prosesnya sudah dipersiapkan semua,” kata bekas Menteri Pariwisata, itu. Ia mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengingatkan kepada jajarannya, pada awalnya saat diumumkan kenaikan dan pemerintah mengalami kesulitan keuangan, jangan sampai rakyat yang ‘dikorbankan’. “Maka jangan hanya rakyat yang disuruh kempes, pemerintah juga harus kempes, makannya APBN kami dipotong semua. Maka program-program yang bisa ditunda, maka kita tunda semua,” tambahnya. Sehingga lanjut Jero, “Kompensasi kepada rakyat menengah ke bawah cukup baik.” Ditanya soal gejolak penyelundupan yang sudah banyak di tengah isu kenaikan BBM ini, Jero mengatakan, pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukkam) sudah memerintahkan agar penanganan penyelundupan dan penimbunan harus di perketat lagi. “Yang ketahuan ditangkap saja. Jadi, bagi masyarakat yang punya bisinis, janganlah berbisnis di atas kesulitan negara. Mentang-mentang negara mau menaikkan BBM, sengaja menimbun di tempat yang tidak ketahuan. Itu tidak baik,” pungkasnya.(jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait