BENGKULU, BE - Puncak peringatan Hari Ibu ke-84 dihadiri Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah, Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Benny M, Danrem 041 Gamas Bengkulu Kolonel Inf Teguh Pambudi, unsur FKPD lainnya, dan kepala dinas/instansi di lingkungan Pemprov Bengkulu. Peringatan Hari Ibu tahun ini mengambil tema \"Peran Perempuan dan Laki-Laki dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan Menuju Kesejahteraan Bangsa\".
Dalam kesempatan ini, gubernur mengajak semua pihak untuk hormat terhadap kaum perempuan, tidak melecehkan, dan merendahkan martabat kaum perempuan. “Laki-laki harus menghormati dan memuliakan perempuan juga sebaliknya. Sama sama harus menghormati lembaga perkawinan dan UU perkawinan,\" katanya.
Sedangkan, Ketua TP PKK Provinsi Hj Honiarty, mengatakan semua pihak untuk tetap menjaga semangat dan roh perjuangan perempuan Indonesia dengan mitranya kaum laki-laki. “Agar perempuan dapat hidup sebagai “agent of change” dan mitra strategis laki-laki di dalam berbagai bidang pembangunan,” katanya.
Selama ini, kegiatan PKK sejak lama telah dilaksanakan bekerja sama dengan pemberdayaan perempuan. Salah satunya penyuluhan KDRT dan Narkoba dan perlindungan anak. “Mari kita meningkatkan solidaritas kita, semoga apa yang telah kita laksanakan berjalan dengan lancar,” pungkasnya.
Ia mengharapkan kedepannya, perempuan khususnya para ibu ini bisa memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat melalui berbagai kegiatan dan program-programnnya. \"Salah satunya dapat menyeimbangkan antara teknologi dengan peran sebagai seorang ibu. Peran perempuan sudah sangat banyak namun kurang terekspos dengan baik,\" katanya.
Di tempat yang sama, aktivis perempuan Bengkulu, Safridawati mengimbau kepada para ibu khususnya yang muda agar dapat memanfaatkan teknologi dengan baik. Ibu-ibu harus memanfaatkan teknologi, untuk meningkatkan pengetahuan. \"Banyak ibu-ibu sekarang yang senang main BBM (Blackberry Masenger)
dari pada memperhatikan anaknya. Meskipun meluangkan waktu buat keluarga, namun disela–sela itu mereka selalu asik dengan BBM-nya,” kata Safridawati.
Menurutnya, aktivitas itu tidak hanya dilakukan di lingkungan keluarga melainkan juga disela-sela aktivitas kantor bahkan rapat sekalipun. Tidak ada larangan memanfaatkan teknologi selagi bisa memanfaatkannya dengan baik. Hanya saja perlu dilihat situasi dan kondisi sehingga tidak menganggu aktivitas di sekililingnya. “Hal ini sering lihat disekiling Kita sehari-hari, bahkan para anak-anaknya juga mengeluhkan ibu mereka yang lebih senang main BBM-an dari pada memperhatikannya anaknya, ini diketahui berdasarkan seminar IT beberapa waktu lalu,” katanya. (100)