BENGKULU, BE - Mutasi bertahap yang dilakukan oleh Pemerintah Kota disinyalir dipengaruhi oleh adanya intervensi dari legislatif. Pasalnya, sejumlah pejabat lama dinilai sulit untuk menjalin relasi harmonis dalam rangka memperlancar kebijakan pembangunan pemerintah ke depan. Walikota Bengkulu H Helmi Hasan SE melalui Kabag Humas Setda Kota Dr H Salahuddin Yahya MSi tidak menampik hal ini. Dia menjelaskan, transisi pemerintahan kerapkali mempengaruhi relasi yang terjadi didalam birokrasi. \"Ada harapan mereka yang dilantik baru-baru ini dapat menjalin harmonisasi lebih utuh dalam rangkap mensukseskan pembagunan ke depan. Saya kira ini fenomena yang wajar dalam proses transisi kekuasaan. Apalagi jumlah kursi dewan bertambah menjadi 35 orang,\" ungkapnya. Menurut Salahuddin, mutasi merupakan konsekuensi logis yang dilakukan pemerintah demi menyelaraskan kebijakannya dengan perubahan relasi politik hasil pemilu 2014. \"Semua yang menyangkut pembangunan pasti akan berjalan dinamis. Kalau kedudukan dan jabatan tidak didudukkan secara proporsional, kita khawatir nanti tidak mampu digunakan untuk merespin percepatan pembangunan,\" tandasnya. Anggota DPRD Kota Bengkulu terpilih, Suimi Fales SH MH, enggan mengomentari hal ini. Ia menyatakan, saat ini dewan sedang berkonsentrasi untuk membentuk alat kelengkapan dewan. (009)
Dewan Intervensi Mutasi ?
Sabtu 30-08-2014,13:20 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :