KOTA MANNA, BE – Dihentikannya penyelidikan dugaan korupsi terhadap pengadaan mobil pemadam kebakaran (Damkar) oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendapat sorotan dari warga Bengkulu Selatan (BS). Samsu Hermanto SH, anggota Komisi C DPRD BS menilai, penghentian penyelidikan tersebut mengundang kecurigan warga. Pasalnya dua unit mobil Damkar yang dibeli dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp 2,5 M itu sering macet saat digunakan. “Apa benar mobil itu sesuai spesifikasinya, karena saat digunakan selalu macet,” tanya Samsu, kemarin. Menurut dia, jika penghentian penyelidikan itu atas dasar hasil pengecekan fisik oleh saksi ahli dari pihak Pemadam Kebakaran DKI Jakarta yang menyebutkan mobil itu sesuai speknya, seharusnya pihak kejaksaan dapat menggunakan saksi ahli lainnya sebagai pembanding. Sehingga jika sudah ada dua saksi ahli dari instansi yang berbeda yang mengatakan mobil itu sudah sesuai akan membuat warga percaya. “Namun jika baru satu instansi hal itu belum bisa menjamin jika mobil damkar yang dibeli itu benar-benar tidak ada masalah dan tidak ada penyimpangan,” ujar politis PDIP itu. Sebab itu Samsu mengharapkan penyidik Polres dapat mengambil alih pengusutannya, karena pihak Kejari Manna tidak serius mengusut dugaan korupsi damkar itu. “Kalau jaksa tidak bisa membuktikan jika pengadaan damkar itu ada dugaan merugikan negara, kami berharap penyidik Polres dapat mengusutnya,” tandasnya. Sebelumnya Kasi Pidsus Kejari Manna, Mochtar Arifin SKom SH mengungkapkan, penghentian penyelidikan pengadaan damkar pada tahun 2013 lalu itu karena pihaknya menerima hasil pengecekan dari saksi ahli dari Pemadam Kebakaran DKI Jakarta. Saksi ahli itu menyebutkan jika hasil pengecekan Maret 2014 lalu mobil tersebut sesuai spesifikasi. “Atas pertimbangan keterangan saksi ahli itu, maka Kejari menghentikan penyelidikan pengadaan mobil Damkar di BPBD BS,” ujar Mochtar Arifin. (369)
Penghentian Penyelidikan Damkar Disorot
Jumat 15-08-2014,19:20 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :