PUT, BE - Sejak dibangun tahun 2010 lalu, Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Kecamatan PUT, Kabupaten Rejang Lebong, hingga kini belum memiliki aliran listrik. Akibatnya siswa yang bersekolah di SMA yang beralamat di simpang Guru Agung Kelurahan Pasar PUT ini tidak bisa maksimal dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Akibat belum adanya listrik ini, bukan hanya siswa belum bisa belajar menggunakan peralatan elektronik seperti komputer, tetapi juga siswa kesulitan belajar ketika cuaca mendung karena kondisi ruangan sekolah menjadi gelap. \"Selain itu, siswa juga tidak berani buang air kecil atau air besar di WC karena ruangan di kamar WC itu gelap tanpa penerangan. Siswa lebih memilih pergi ke sungai yang jaraknya sekitar 100 meter dari sekolah,\" ujar Kepala SMAN 1 PUT, Hermanto ketika ditemui BE.
Dia menambahkan, pihaknya sangat mengarapkan adanya aliran listrik di sekolah karena siswa butuh mempungsikan alat praktek yang menggunkan listrik seperti untuk belajar komputer, untuk mengoperasikan alat print kemputer dan menghidupkan mesin untuk menarik air dari sumur. \"Sementara ini dewan guru terpaksa mengangkut air menggunakan jerigen dari sungai untuk keperluan MCK,\" kata Hermanto. Hermanto mengaku sudah sudah dua kali mengajukan proposal ke pihak PLN Cabang Curup supaya dimasukan aliran listrik tapi hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak PLN.
Sementara Lurah Pasar PUT, Cik Asan juga sangat mengharapkan perhatian serius dari Pemkab RL karena SMAN 1 PUT adalah SMA satu satunya di Kecamatan PUT. \"Kami sangat mengharapkan kepada Pemda Rejang Lebong supaya memperhatikan SMA PUT ini, supaya SMA ini bisa mencetak anak-anak yang pintar dan bisa bermanfaat setelah lulus sekolah nanti,\" ujar Cik Asan.(cw1)