BENGKULU, BE - Silaturahmi yang digelar Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama veteran, pejuang 45, purnawirawan TNI/Polri, pejuang pembentukan Provinsi Bengkulu di Gedung Serba Guna (GSG) Pemprov kemarin (13/8) berjalan panas. Setidaknya ada veteran dan pejuang Provinsi Bengkulu yang menumpahkan kekesalannya pada acara yang dihadiri gubernur, wakil gubernur, Kapolda dan sejumlah pejabat tinggi Pemprov tersebut.
Kemarahan anggota veteran itu diawali karena pengaturan tempat duduk yang dinilai kurang sopan, yakni tempat duduk para pejabat lebih tinggi dibandingkan tempat duduk para pejuang dan veteran tersebut.
\"Pertemuan ini tidak sesuai dengan judulnya, kegiatan apa seperti ini masa kami para pejuang ini diberikan tempat duduk lebih rendah dari para pejabat. Untuk diketahui, Provinsi Bengkulu ini berkat perjuangan kami, jadi jangan dianggap remeh kami-kami ini,\" kesal salah seorang veteran, Syarif Syafri dengan nada tinggi.
Tidak hanya sampai disitu, kemarahannya semakin memuncak saat moderator acara M Ali Paman memotong pembicaraan Syarif Syafri dengan alasan masih banyak agenda lain yang harus dilaksanakan.
\"Mengingat waktu terbatas, tolong bapak sampaikan dengan singkat, padat dan jelas karena masih banyak agenda lainnya,\" kata Ali Paman.
Mendapati hal tersebut, Syafri pun langsung naik pitam bahkan ia langsung memarahi Ali Paman tersebut. \"Saya tahu aturan, nak ngapo kamu. Kami ngomong iko sekali setahun, kamu masuk kantor ajo jarang,\" ujarnya marah.
Selain itu, ia juga mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah terhadap para pejuang tersebut. Menurutnya, sebelumnya para pejuang dan veteran diberikan uang saku sebesar Rp 100 ribu perbulannya, namun sejak beberapa tahun belakangan ini tidak lagi di dianggarkan.
\"Meski perhatian pemerintah kepada kami sangat minim sekali, namun ada beberapa hal yang perlu saya minta kepada pemerintah, agar Pemprov rukun, harmonis, baik sesama eksekutif maupun dengan legislatif, karena selama ini yang saya dengar saling jegal-menjegal. Bahkan cacian dan makian kerap kali dilontarkan untuk gubernur,\" pintanya.
Senada juga disampaikan Ketua Ikatan Pejuang Pembentukan Provinsi Bengkulu, Yunus Musa. Ia mengaku saat ini pihaknya semakin tak dihargai, bahkan diremehkan oleh Pemprov. \"Jangan kami diremehkan, karena tanpa kami provinsi ini belum tentu ada. Mau ketemu gubernur saja susah minta ampun,\" akunya.
Selain itu, ia juga mengaku Pemprov sama sekali belum memperhatikan organisasinya, terbukti setiap mengundang, Pemprov selalu mengundang atas nama pribadinya, bukan atas pengurus organisasinya. \"Kedepan mudah-mudahan Pemprov lebih memperhatikan kami,\" harapnya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Gubernur Junaidi Hamsyah mengungkapkan bahwa ke depan pihaknya jika memungkinkan acara ini dilakukan di lapangam sehingga tidak ada jarak antara pejuang dan pemerintah.
\"Nanti hasil pertemuan ini akan ditindaklanjuti termasuk bantuan untuk veteran nanti akan kita coba bahas di APBD 2015, mohon Kesbangpol mendata organisasi-organisasi veteran atau pejuang yang memang selama ini proposalnya belum naik, nanti kita bantu,\" janjinya.
Tidak hanya itu, atas kejadian atau penempatan yang tidak mengenakkan itu, gubernur juga menyampaikan permohonan maafnya. \"Atas kejadian tidak mengenakan, atau tidak diterima dengan selayaknya. Saya mohon maaf dan kalau mau ketemu bisa SMS terlebih dahulu,\" tukasnya.(400)