Usut Tuntas Calo CPNS

Jumat 25-07-2014,11:25 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE – Meskipun tes penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sejak 2013 lalu sudah menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT), tidak membuat para calo putus asa untuk mencari mangsanya sejak penerimaan CPNS 2013 lalu. Untuk melaporkan hal tersebut, Ketua Gerakan Komunitas Bengkulu Membangun, HM Syakirin Endar Ali kemarin pagi (24/7) mendatangi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bengkulu untuk menyampaikan keberadaan sindikat calo CPNS di Bengkulu yang sudah menipu ratusan masyarakat dan meminta BKD untuk menindaklanjutinya dengan melaporkan ke aparat penegak hukum. Pantauan BE, Syakirin tiba di kantor BKD sekitar pukul 09.30 WIB dan langsung diterima oleh Kepala BKD Provinsi, Tarmizi BSc SSos di ruang kerjanya. Dalam pertemuan itu, Syakirin mengungkapkan bahwa hingga pagi kemarin sudah ada 17 orang korban yang melaporkan keberadaan para calo CPNS itu kepada dirinya. “Sudah ada 17 orang yang menelepon saya. Mereka ada yang mengaku sebagai korban, ada pula yang mengaku sebagai keluarga korban penipuan calo CPNS tersebut, tapi mereka belum bersedia menyampaikan identitas mereka ke publik,” kata Syakirin. Ia membeberkan, rata-rata korbannya masih satu keluarga, karena korban ada yang mengatakan keluarganya ditipu 3 sampai 6 orang oleh calo CPNS tersebut. Tidak hanya melaporkan, Syakirin juga menunjukkan sejumlah bukti berupa fotocopy Surat Keputusan (SK) Badan Kepegawaian Negara yang gunakan oleh calo untuk mengelabui masyarakat. Diantaranya, SK atas nama M Husni Tamrin kelahiran Muara Enim, 26 Oktober 1976 dengan  pendidikan SMA. SK tersebut berlaku mulai tanggal 1 April 2013 yang ditandatangani Husni Thamrin di atas materai Rp 6.000. Selain itu, SK tersebut juga  ditandatangani oleh An Kepala BKN, Kepala Subdit Pengadaan PNS. “SK seperti ini yang digunakan para sindikat calo tersebut. Bagaimana korbannya tidak percaya karena ditandatangani langsung oleh pejabat yang berwenang. Terlebih para korbannya ini dari desa sehingga mudah dipengaruhi dengan janji-janji kosong,\" terangnya. Diakuinya, para korban sendiri berasal dari berbagai daerah seperti dari Kabupaten Bengkulu Tengah, Seluma dan Kota Bengkulu. Selain itu, Syakirin juga menunjukan fotocopy kwitansi penyerahan uang sebesar Rp 240 juta untuk pelunasan 3 orang yang ingin lulus CPNS tahun 2013 lalu.  \"Para calon itu banyak bergerak di desa-desa, atau masyarakat yang berpendidikan menengah. Bahkan hingga saat ini sudah ada sekitar 400 orang yang sudah dijanjikan lulus tes tahun ini,” ujarnya. Menanggapi hal tersebut, Tarmizi memastikan bahwa SK BKN yang beredar di masyarakat tersebut palsu, karena BKN tidak pernah mengeluarkan SK seperti  yang disampaikan Syakirin tersebut.  “SK BKN tidak ada yang seperti ini. Ini perbuatan orang yang ingin mendapatkan keuntungan tapi tidak bertanggung jawab,” tegasnya. Menurutnya, untuk diangkat menjadi CPNS harus mengikuti prosedur rekrutmen yang sudah ditetapkan. Tidak bisa langsung menjadi CPNS.  “Saya minta kepada masyarakat untuk tidak percaya dengan modus penipuan seperti ini,\" tukasnya. (400)

Tags :
Kategori :

Terkait