Empat ODHA Dalam Perawatan

Senin 21-07-2014,16:25 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENTENG, BE - Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) ada yang menetap di daerah Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng). Data dari Dinas Kesehatan Benteng di tahun 2014 ini ada 5 orang warga terjangkit ODHA. Rinciannya,  4 penderita  masih menjalani perawatan dan 1 lainnya diketahui sudah meninggal dunia. Data dan keterangan ODHA dirahasiakan oleh Dinkes, dan secara medis ditanggapi maksimal dengan cara persuasif. Data terhimpun, 5 ODHA di Benteng ini terdiri dari 4 tinggal di kabupaten Benteng serta 1 pasien yang sudah meninggal dunia di wilayah Taba Penanjung. Saat meninggal, jasad ODHA tidak dimakamkan di daerah Benteng.  Jenazahnya sudah dibawa oleh pihak keluarga ke daerah asalnya di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat. Kepala Dinas Kesehatan Benteng, I. Putu Sura Artika SKM, MM membenarkan adanya ODHA di Benteng, tetapi tidak bisa memberikan keterangan secara detail mengenai ODHA, baik alamat maupun keterangan ODHA secara lengkap. \'\'Betul, ada korban HIAV/AIDS?meninggal, selain itu ada juga yang masih menghadapi penyakit dengan pengobatan gratis dari paramedis,\'\' katanya. Menurut Putu, Dinkes sudah mulai proaktif untuk mencegah dan mengatasi ODHA di Benteng dari masyarakat. Diantaranya telah membuat macam imbauan sejenis baliho di 3 titik, pertama Gerbang Nakau, Kembang Seri dan Taba Penanjung. \'\'Harapannya dengan imbauan itu bisa mensosialisasikan ke warga. Dinkes hanya bisa mengingatkan ODHA melalui imbauan,\'\' terangnya. Selain itu kata Putu, telah direncanakan pembentukan organisasi yang menanangi masalah ODHA, seperti Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Cabang Benteng, melibatkan tokoh, paramedis, dan aktivis organisasi masyarakat. \'\'Kalau sudah ada organisasi seperti KPA, baru kita memiliki rencana dan berbagai program mengatasi HIV/AIDS secara maksimal,\'\' tegasnya. Ia menambahkan, kedepannya pihak Dinkes akan mengandeng instansi lain untuk berkeja sama didalam menangani penderita ODHA ini. Seperti, selain diberikan pengobatan secara medis, juga diberikan pelajaran tentang agama dan keterampilan. Sehingga, penderita dapat memiliki semangat hidup yang lebih baik lagi. \"Penanganan penderita ODHA ini hendaknya dilakukan secara bersama - sama sehingga dapat lebih maksimal,\" tutupnya. (111)

Tags :
Kategori :

Terkait