Pasalnya, salah satu penumpang pesawat yang diduga ditembak rudal oleh pihak separatis adalah dua keponakan Vina.
Dari 298 penumpang yang dinyatakan tewas, dua korban adalah keponakan wanita yang biasa disapa Mama Ina itu. Mereka adalah Shaka Tamaputra Panduwinata (21) dan Miquel Gyasi Panduwinata (13).
Hal itu dipastikan Vina saat ditemui di kediaman ibunya, kawasan Kompleks Bona Indah, Lebak Bulus, Blok B3/ 20. Keterangan Vina pun tidak jauh berbeda dengan keterangan yang diberikan manajernya, Inne, sebelumnya.
\"Ya, ada dua keponakan Mama Ina yang ada dalam pesawat itu,\" ujar Inne sebelumnya, saat dihubungi via telepon.
Dua keponakan \"Si Burung Camar\" itu merupakan putri dari adik bungsunya, Jani Panduwinata yang menikah dengan Shamira.
Vina mengaku sangat dekat dengan kedua keponakannya itu. Walaupun mereka tinggal di Belanda, namun perempuan kelahiran Bogor, Jawa Barat, 6 Agustus 1950 itu sudah menganggap mereka seperti anaknya sendiri.
Jani dan Shamira memiliki empat anak, Shaka, Miguel, Mikha, dan Karina Panduwinata. Kecuali Karina, ketiganya ikut Shamira tinggal di Den Haag, Belanda untuk menuntut ilmu di sana selama empat tahun.
Sedangkan Jani sang ayah mengurus Karina di Jakarta. \"Tadinya, Shaka, Miguel, dan Mikha yang mau ke Jakarta. Tapi, Mikha menyusul. Jadi, yang berangkat Shaka dan Miguel,\" tuturnya.
Vina membenarkan, keluarga besar Panduwinata telah mendapat kepastian dari pihak Malaysia Airlines di Kuala Lumpur dan Belanda bahwa Shaka dan Miguel memang merupakan dua dari 295 orang yang ada dalam pesawat MH17. \"Besok, adik dan kakak saya bakal berangkat ke Ukraina untuk mengikuti proses evakuasi,\" pungkasnya. (ash)