BENGKULU, BE - Maraknya aksi kejahatan kawasan Binduriang dan Padang Ulak Tanding Rejang Lebong terutama jalan lintas Curup – Lubuklinggau semakin meresahkan masyarakat. Kondisi ini ternyata mendapat perhatian khusus dari Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Tatang Somantri SH MH. Jenderal bintang satu ini menginstruksikan aparatnya standby dan mengambil langkah tembak di tempat bagi pelaku perampokan.
\"Jika masih ditemukan upaya perampokan dan kejahatan di sana, langsung kita tembak. Tidak ada alasan lain. Menangkapnya juga susah, kita tangkap pakai peluru,\" tandas Kapolda.
Ini merupakan tindakan tegas yang dilakukannya khusus penanganan kawasan Binduriang, Rejang Lebong. Sebab, sebelumnya Kapolda sudah mengajak secara baik-baik agar tidak ada lagi tindakan seperti itu. Namun nampaknya masih juga tidak diindahkan. \"Intruksi tersebut sudah dimulai sejak hari ini (kemarin). Dan itu untuk kejahatan yang berkadar tinggi yang akan menghilangkan nyawa orang lain,\" papar Tatang.
Kepolisian juga sudah menyiapkan sniper untuk berjaga dan mengamankan daerah yang rawan perampokan tersebut. Kemampuan para penembak jitu itu pun tak perlu diragukan lagi. Mereka sudah dilatih menembak setiap hari. Baik dari jarak 5 meter, 10 meter ataupun 20 meter. Para sniper tersebut sudah kita siapkan di tempat tersendiri dan tersembunyi,\" ujarnya.
Kapolda Marah
Sementara itu saat acara rapat koordinasi kesiapan pengamanan Pilpres 2014 dan Idul Fitri 1435 H, di aula Dharmakerta Polda Bengkulu, kemarin, Kapolda sempat marah. Ini menyusul ketidakhadiran Kadishubkominfo Provinsi, Drs Misran Musa. Mantan Wakapolda Bengkulu itu hanya diwakili Kabid Darat, Aminudin Supri. Padahal menurut Kapolda acara tersebut sangat penting. Sebab hasil dari rapat inilah yang nantinya akan diimplementasikan dalam memberikan pengamanan, baik Pilpres maupun Hari Raya.
\"Dia harusnya tau dong mana yang harus didahulukan mana yang tidak, apalagi dia memiliki latar belakang seorang polisi,\" geram Kapolda.
Lebih lanjut dikatakannya, dengan adanya Amirudin diharapkan adanya koordinasi antara Pemprov dan pihaknya, sehingga nantinya mampu berkerjasama dengan baik dan mewujudkan kondisi yang aman. \"Kita di sini juga mementingkan kepentingan provinsi, bukan kepentingan sendiri, saya marah,\" akunya.
Menurutnya, pada kesempatan tersebut, seorang Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah, SAg MPd dan Danrem 041 Gamas, Kolonel Inf Achmad Sudarsono saja datang, Kadishubkominfo tidak datang dan hanya diwakili.
Siapkan Pengamanan
Di bagian lain Kapolda menyatakan kesiapannya, selaku anggota Polri dalam memberikan pengamanan Pilpres dan Idul Fitri. Pengamanan Pilpres akan dimulai dari tahapan minggu tenang, selanjutnya memasuki proses perhitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di seluruh Provinsi Bengkulu. Bahkan pengawasan akan terus dilakukan hingga proses perhitungan surat suara, baik dari PPS, PPK hingga tuntasnya tahapan perhitungan. \"Tak ada sejengkal pun pengawasan dan pengawalan yang akan dilepasakan oleh Polri,\" tegas Kapolda.
Untuk memberikan pengawasan tersebut, dalam hal ini pihak Polri tidak hanya berkerja secara sendiri. Namun berkoordinasi denga instansi-instansi terkait dengan proses Pilpres. \"Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten/kota agar dalam pelaksanaannya nanti berjalan lancar,\" paparnya.
Selain itu, Kapolda juga mengungkapkan, Pemilihan 9 Juli mendatang berbeda dengan Pemilihan Legislatif yang lalu. Sebab dala proses pemilihan Caleg yang lalu, banyak sekali menggukan logistik, sedangkan kali ini logistik yang digunakan hanya sedikit. \"Oleh sebab itu, Pemilu kali ini harus lancar,\" pungkasnya.(cw3)