Wagub Tatar Pejabat RSMY

Rabu 02-07-2014,13:15 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Wakil Gubernur Bengkulu, Sultan B Najamudin, sore kemarin (1/7) kembali mendatangi Rumah Sakit M Yunus (RSMY) Bengkulu. Hanya saja kedatangan Wagub kali bukan untuk melakukan inspeksi mendadak, melainkan menatar semua pejabat di lingkungan rumah sakit yang dimulai dari Direktur Utama (Dirut) hingga pejabat eselon IV sudah dikumpulkan di ruang rapat rumah sakit.  Kemarahan Wagub itu berkaitan  dengan dibiarkannya sejumlah peralatan penting rusak berat yang membuat pelayanan terhadap pasien tidak maksimal. \"Saya lihat manajemen rumah sakit ini sangat lemah sekali, buktinya banyak peralatan vital yang sudah rusak sekian lama. Hal seperti ini tidak bisa saya biarkan, karena menyangkut nyawa atau keselamatan manusia,\" kata Wagub di hadapan puluhan manajemen RSMY. Ia mengaku, bahwa orang-orang yang memiliki jabatan di RS tersebut adalah orang baik. Namun baik belum cukup apabila masih membiarkan manajemen berjalan dengan sendiri-sendiri. Sultan bahkan menuding manajemen rumah sakit berjalan tanpa perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan atau kontroling. \"Saya juga akan ikut salah jika membiarkan rumah sakit ini amburadul. Saya ingin Provinsi Bengkulu ini menjadi lebih baik. Untuk masalah yang prinsip seperti ini tidak ada tawar menawar dengan saya,\" tegasnya. Tidak hanya itu, Sultan juga menegaskan jika membiarkan peralatan medis banyak yang rusak, berarti manajemen telah membiarkan agar orang cepat mati.  Padahal nyawa orang sangat  berharga di luar negeri sana,\" celetuknya. Adapun alat yang rusak tersebut, yakni alat radiologi atau rontgen sebanyak 3 unit, monitor untuk mengetahui kondisi umum pasien sebanyak 4 unit dan alat fisioterafi sebanyak 1 unit. Setelah sekitar 2 jam menatar semua manajemen rumah sakit, Wagub memberikan pekerjaan rumah (PR) terhadap manajemen rumah sakit tersebut, yakni sebelum menggelar rapat yang kedua beberapa waktu yang akan datang, ia menginginkan manajemen sudah berubah yang ditunjukkan dengan melakukan langkah-langkah strategis untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut. \"Ini PR bagi manajemen, saya mau lihat perubahannya,\" tegas Sultan. Sementara itu, Dirut RSMY drg Daisy Novira Mars menyampaikan bahwa saat menjadi Dirut memang manajemen sudah amburadul dan peralatan banyak yang sudah rusak.  Namun ia berupaya untuk memperbaiki kondisi tersebut hingga menjadi seperti saat ini. \"Kita tidak bisa membeli alat-alat baru karena disamping harganya mahal, setiap anggaran yang kami usulkan selalu dicoret oleh anggota DPRD Provinsi Bengkulu,\" terangnya. Terkait dengan peralatan yang rusak, ia mengaku sudah mendatangkan teknisinya dari Jakarta dan saat ini satu unit alat radiologi sudah bisa difungsikan. \"Untuk kontrol, kami juga mempersilakan semua pihak untuk ikut mengontrol rumah sakit ini. Baik masyarakat umum maupun lembaga-lembaga atau pihak pengawasan lainnya. Selain itu kami juga sudah menyiapkan  kotak bagi masyarakat yang merasa tidak mendapatkan pelayanan yang baik,\" paparnya. Senada juga disampaikan Wakil Direktur Bidang Penunjang Medik, Siti Maimunah. Menurutnya, alat rontgen itu memang sudah beberapa kali rusak, karena memang umurnya sudah cukup tuadibeli sejak rumah sakit masih di Padang Harapan puluhan tahun silam. \"Solusinya kita melakukan cek radiologi ke luar. Tapi sekarang alat tersebut sudah bagus setelah kita mendatangkan teknisi dari Jakarta,\" terangnya. Maimunah juga menyebutkan bahwa RSMY memiliki 3 unit alat radiologi tersebut, namun semuanya dalam keadaan rusak dan tidak bisa difungsikan.  \"Harapan kami adanya peralatan baru agar masalah rontgen ini tidak macet lagi seperti beberapa waktu lalu,\" sampainya. (400)

Tags :
Kategori :

Terkait