BENTENG, BE - Kerusakan pada jalan lintas Tugu Hiu menuju Pagar Jati, menjadi keluhan utama bagi guru yang mengajar di kawasan pedalaman. Seperti di wilayah Kecamatan Pagar Jati, Bang Haji, Pematang Tiga, Merigi Sakti dan Merigi Kelindang. Kerusakan jalan menjadi kendala bagi guru untuk sampai tujuan dengan tepat waktu, sehingga seringkali mendapatkan masalah dalam perjalanan. Kepala SMAN 4 Benteng, Isran Effendi mengatakan, banyak guru terlambat datang ke sekolah. Apabila kondisinya hujan, banyak guru yang tidak bisa pulang, harus menunggu hujan berhenti, karena apabila tetap dipaksa untuk pulang ke Bengkulu, sering mengalami kecelakaan tunggal di jalan. \"Rata-rata guru dari Bengkulu, harusnya jalan perlu dibangun,” katanya. Menurutnya, jarak tempuh menuju sekolah di pedalaman menjadi lama, seorang guru harus siap-siap dari simpang Tugu Hiu sekitar pukul 06.00 WIB. Mereka bersama-sama menuju ke sekolah kawasan Pagar Jati, jika tidak dipaksakan setengah 6, maka guru sering terlambat dan guru tersebut korupsi jam mengajar siswa. “Berangkat pagi, berombongan untuk mengejar jam mengajar,” imbuh Isran. Terus kata Isran, khusus di SMAN 4 sendiri atau SMAN 1 Pagar Jatu dulunya memiliki puluhan guru yang berdomisili di Bengkulu. Pengalamannya lebih banyak yang sedih apabila dibandingkan dengan guru yang mengajar di kota. “Harus disejahterahkan guru, kalau bisa tidak ada keluhan dan mendapat pengalaman mengajar yang sama dan tidak ada diskriminasi,” tutupnya.(111)
Jalan Menjadi Kendala Guru
Selasa 01-07-2014,16:10 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :