BENGKULU, BE - Rencana Pemerintah Kota Bengkulu menutup eks lokalisasi Pulau Baai Bengkulu mendapat penolakan dari anggota DPRD Kota Bengkulu. Salah satu anggota DPRD Kota Bengkulu yang melakukan penolakan terhadap rencana tersebut adalah Sofyan Hardi.
Menurut Sofyan penolakan yang ia lakukan bukan karena ia setuju lokasi tersebut dilegalkan, melainkan ia meminta agar pemerintah Kota Bengkulu melakukan perencanaan yang matang terlebih dahulu sebelum melakukan penutupan.
\"Sebelum Pemerintah Kota Bengkulu melakukan penutupan akan lebih baik dilakukan pengkajian terlebih dahulu. Bukan karena di Surabaya melakukan penutupan terus kita juga melakukan penutupan itu tidak bisa, karena di Surabaya sendiri penrencanaannya sudah dilakukan jauh-jauh hari,\" jelasnya.
Menurut Sofyan hingga saat ini pemerintah dinilainya belum memiliki alasan yang jelas terkait dengan rencana penutupan eks lokalisasi tersebut, selain belum memiliki alasan yang jelas rencana penutupan tersebut pemerintah Kota Bengkulu juga belum memiliki solusi pasca dilakukan penutupan nanti.
\"Mereka kan butuh makan dan punya keluarga yang ingin dihidupkan, kalau penutupan tanpa solusi mereka akan dikemanakan. Mereka adalah masyarakat Kota Bengkulu yang dilindungi negara. Jika dilakukan penutupan tanpa penutupan makan perlindungan negara untuk mereka mana,\" ungkap Sofyan.
Oleh karena itu, sebelum dilakukan penutupan Sofyan berharap dilakukan pembahasan terlebih dahulu dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti DPRD, Pemerintah Provinsi Bengkulu maupun pemerintah pusat dan mekanisme penutupannya seperti apa. Karena menurut Sofyan di lokasi tersebut bukan hanya para PSK yang menggantungkan hidupnya melainkan ada pekerja lainnya seperti pedagang dan tukang ojek. Dengan adanya pembicaraan tersebut maka menurut Sofyan akan ada solusinya seperti kompensasi dan berapa kompensasi yang akan dikeluarkan tentunya harus direncanakan terlebih dahulu dan hal tersebut membutuhkan tim.
Lebih lanjut ia menjelaskan penutupan eks lokalisasi tersebut juga tidak sesuai dengan 8 tekad Walikota Bengkulu salah satunya Bengkulu ku aman. Karena menurutnya dengan dilakukan penutupan maka pengangguran akan semakin banyak dan tentunya pengangguran akan menimbulkan kriminalitas yang lebih tinggi di Bengkulu.
\"Pada prinsipnya kita setuju dilakukan penutupan, namun penutupan bisa dilakukan jika sudah ada mekanisme yang jelas dari pemerintah Kota Bengkulu,\" tegas Sofyan Hardi.(251)