\"Saya sedikit tidak sadar waktu kejadian, karena melihat atap rumah saya terbang dibawa angin. Suara angin seperti suara helikopter,\" ujar Joko.
Menurut Joko, saat kejadian ia beserta anak dan istrinya sedang tidur lalu terbangun karena rumah yang baru mereka bangun satu tahun diterjang puting beliung dan menerbangkan seluruh atap rumahnya bahkan satu keping seng dari atap rumah Joko terlempar sejauh 1 kilo meter. Selain itu Pos Ronda yang berada di depan rumahnya terlempar sejauh 30 meter.
Sementara itu Jumarudin mengatakan, selain menerbangkan seluruh atap rumahnya, angin puting beliung tersebut juga melukai istrinya karena terkena runtuhan bata saat menyelamatkan anak yang baru berumur satu tahun. Selain itu teras rumahnya juga terlempar sejauh 20 meter. \"Kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi,\" ungkap Jamaruddin.
Sedangkan rumah milik Titi Wahyuni dan Mimi Kartini tidak mengalami kerusakan seperti yang dialami Joko dan Jumarudin. Siang kemarin, para korban langsung dibantu warga sekitar untuk memperbaiki kerusakan rumah yang mereka alami. Camat Kampung Melayu Dra Zulyati saat mendapatkan informasi tentang kejadian tersebutlangsung turun kelapangan dan melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Sosial Kota Bengkulu. \'\'Kita sudah melaporkan kejadian ini ke Dinsos, dan kita langsung meninjau ke lapangan,\" kata Zulyati.
Pantauan BE, peristiwa yang terjadi sekitar 15 menit ini selain menerbangkan atap rumah warga juga menumbangkan beberapa batang pohon. Tumbangnya beberapa pohon tersebut membuat beberapa jaringan listrik yang menuju rumah warga terputus. Dan menurut Deden Subekti (42) yang juga warga RT 21 mengatakan saat kejadian semua warga berkumpul di luar rumah. Dan ia melihat dengan jelas angin puting beliung yang memutar di pohon-pohon.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Pulau Baai, Sudiyanto SP mengatakan, yang terjadi adalah angin yang sangat kencang dan belum termasuk puting beliung. Ia berpesan kepada masyarakat Bengkulu untuk terus waspada karena bulan Desember hingga Januari peluang hujan di atas rata-rata masih sangat tinggi dan disertai angin kencang dan petir. (cw2)