BENGKULU, BE - Setelah 12 tahun absen beroperasi di Bengkulu, Kapal Motor (KM) Lawit resmi membuka rute Bengkulu dengan tujuan Jakarta, Semarang, Nias dan Padang. Kedatangan perdana KM lawit disambut oleh Sekprov Drs H Asnawi A Lamat, GM Pelindo II Ade Hartono, Kepala Adpel Pieter HB Fina, Danlanal Letkol Laut Gandawilaga, Kapolda Brigjen Drs Burhanudin Andi SH MH, Danrem Kolonel Inf M Sofwat Nasution, serta DPRD Provinsi Suharto SE, dan pejabat lainnya. Sekprov Drs H Asnawi A Lamat MSi mengatakan, Pemprov Bengkulu sangat bangga dengan masuknya KM Lawit ke Pelabuhan Pulau Baai, dengan membuka rute jalur laut ke Bengkulu dan berbagai tujuan. Terlebih, setelah 12 tahun kapal penumpang seperti itu absen melayani masyatakat Bengkulu. \"Setelah 12 tahun absen, kini aktif kembali. Ini menjadi sebuah kebanggaan masyarakat Bengkulu,\" kata Sekprov. Ia mengatakan masuknya kapal penumpang dengan kapasitas lebih 1000 penumpang dan 1 ton barang ini, sebagai program percepatan pembangunan di Provinsi Bengkulu. \"Ada pilihan alternatif masyarakat, khususnya yang bergerak dalam perdagangan atau wiraswasta, karena jalur darat terbatas bisa menjadikan layanan KM Lawit ini sebagai pilihan alternatif,\" katanya. Ditambahkan GM Pelindo Ade Hartono, sebagai program percepatan pembangunan di Provinsi Bengkulu maka, PT Pelindo II Cabang Bengkulu berkomitmen akan memberikan pelayanan yang baik kepada kapal KM Lawit. \"Waktu stay (berlabuh) di Pulau Baai hanya 3 jam, kami akan memberikan pelayanan dengan optimal dan baik,\" katanya.
Dengan kondisi alur pelabuhan Pulau Baai yang memiliki kedalaman 10 Meter LWS, kapal penumpang KM Lawit tidak menjadi kendala untuk bersandar di pelabuhan Pulau Baai. \"Kapal bisa masuk ke dermaga. Setelah 12 tahun absen karena pendangkalan alur,\" katanya.
Direktur Produksi PT Pelni (Peyaran Nasional Indonesia) Asep Suparman mengatakan, dibukanya rute laut Bengkulu ini memenuhi janji dan tuntunan masyarakat Bengkulu. Dimana PT Pelni pernah berjanji, jika alur pelabuhan Pulau Baai bagus, maka akan dibuka rute ke Bengkulu. \"Tetapi ini sepertinya pengerukan alur itu lebih cepat dari target awalnya. Saat ini, KM Kawit masuk dan melayani rube Bengkulu 1 kali dalam sebulan,\" katanya. Dengan menggunakan kapal KM Lawit ini dipastikan lebih ekonomis biaya perjalanannya. \"Silakan, pedagang atau swasta yang akan membawa barang, biayanya lebih ekonomis,\" kata Asep. (100)