Jika Juara, Tim Tango Perlu Helikopter

Kamis 12-06-2014,08:51 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

RIVALITAS Argentina dan Brasil di dunia sepak bola begitu kuat. Laga yang mempertemukan kedua tim selalu diwarnai nuansa \"perang\". Karena itu, sebagai salah satu tim favorit juara, Argentina perlu berhati-hati saat gelaran Piala Dunia dilangsungkan di tanah rival mereka, Brasil.

Mantan bintang Argentina Hernan Crespo bahkan mengingatkan para yuniornya untuk mempersiapkan skenario cepat meninggalkan Brasil, andai mereka sukses meraih gelar juara. Menurut Crespo, perlu helikopter yang bisa dengan cepat membawa para pemain Argentina meninggalkan Brasil begitu piala sudah diserahkan 14 Juli mendatang. \"Jika Argentina memenangkan Piala Dunia kali ini, saya sarankan para pemain untuk menyiapkan helicopter untuk menghindari kemungkinan mereka bakal dibunuh,\" kelakar Crespo dalam sebuah wawancara dengan ole. Crespo yang sempat bermain 64 kali bersama timnas tango itu optimistis Argentina bisa meraih hasil terbaik di Brasil. Pemain yang menyumbangkan 35 gol untuk Argentina itu yakin jika keberhasilan Lionel Messi dkk merengkuh Piala Dunia 2014 akan memuaskan dahaga gelar. Terakhir kali, Argentina meraih gelar tersebut 1986 ketika masih diperkuat megabintang Diego Maradona. \"Jika bisa terwujud, itu akan menjadi hal yang indah. Argentina adalah tim besar. Para pemain harus menyadari itu. Rasanya aneh jika hanya dua kali memenangi gelar Piala Dunia,\" tambahnya. Mantan pemain Chelsea itu juga menuturkan bahwa Piala Dunia 2002 adalah edisi terburuk bagi Argentina. Saat itu, Argentina bahkan tidak lolos dari babak penyisihan grup. Menurut Crespo itu adalah titik terendah dalam kariernya sebagai pemain sepakbola. \"Kami memiliki tim juara yang terdiri dari pemain muda, pemain hebat, dan segalanya,\" paparnya. Padahal, dari tiga kali keikutsertaannya di timnas Argentina di Piala Dunia, tim 2002 itu, menurutnya adalah yang terbaik. Crespo tampil di Piala Dunia 1998, 2002, dan 2006. \"Dari tiga kali keikutsertaan saya tim itu (2002) itu yang terbaik. Sekaligus menuai hasil terburuk,\" kenangnya. (ruk)

Tags :
Kategori :

Terkait