Ancaman Dehirasi di Piala Dunia 2014

Kamis 12-06-2014,08:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

SENGATAN panas matahari dan dehidrasi adalah momok yang harus ditaklukkan pemain top dunia pada saat berlaga di Piala Dunia 2014 di Brasil. Penelitan menunjukkan bahwa, panas dan dehidrasi dapat menurunkan peforma pemain. Bahkan dehidrasi yang akut dapat mengakibatkan cedera. -------- Sebagai negara tropis, Brasil memiliki karakter iklim cuaca yang panas. Rata-rata suhu Brasil saat musim panas bisa mencapai 22-26 derajat celcius. Bahkan suhu panas di atas 38 derajat celcius sering terjadi di bagian utara negara Brasil yang memang terkenal memiliki iklim yang panas antara bulan Mei sampai November. Dengan tipikal cuaca seperti itu,dehidrasi menunggu para pemain yang berlaga di Piala Dunia. Terlebih pemain biasanya bermain dalam waktu yang lama dengan kondisi cuaca yang panas.

Kondisi seperti itu mengakibatkan pemain berkeringat secara berlebihan dan kehilangan banyak cairan.Jika cairan tersebut tidak digantikan,kemungkinan dehidrasi akan terjadi. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Connecticut,Amerika Serikat menunjukkan bahwa dehidrasi bisa mengakibatkan penurunan skill pemain, bahkan cedera. Keadaan seperti itu akan mengakibatkan pemain tidak bisa bermain dengan kemampuan maksimalnya. Distefano peneliti mengungkapkan bahwa jika cairan tubuh yang hilang sama dengan 1 sampai 3 persen  dari berat badan,maka akan menurunkan speed, kekuatan dan juga teknik pemain.Sebagai catatatan, jika cairan tubuh seseorang terkuras hingga 2 persen, maka bisa dikategorikan terkena dehidrasi \"Jika cairan tubuh yang hilang lebih dari 3 persen dari berat badan maka kesehatan tubuh akan terganggu,\" ujarnya seperti dilansir di sportscienceonline. Bahkan penelitian juga menunjukkan bahwa kelelahan akibat dehidrasi juga dapat kehilangan kontrol neuromuscular pada tubuh dan meningkatkan kemungkinan cedera.

Mengapa kontrol neuromuscular begitu petning? Sebab jika tanpa adanya kontrol neuromuscular tersebut, tubuh sulit kehilangan keseimbangan dan juga teknik gerakan eksplosif. Kehilangan kedua hal itu dapat memicu terjadinya cedera. Misalnya saja, Saat melompat, posisi teknik saat mendarat jadi buruk akibat hilangnya kontrol neuromuscular. Selain itu, jika sudah sangat parah maka dehidrasi bisa mengakibatkan hati bekerja lebih keras untuk mengalirakan alairan darah. Hal tersebut dapat mengakibatkan otot yang kram, pusing, kelelahan bahkan di kondisi yang ekstrem dapat mengakibatkan stroke! Jadi tidak bisa dipungkiri bahwa cuaca panas dan dehidrasi akan memerankan peran yang besar dalam menentukan permainan tim pada saat piala dunia nanti. Pertanyannya adalah bagimana staff pelatih mengatasi problem dehidrasi sera cuaca panas yang sanggup mencapai 38 persen serta kelembapan yang mencapai 80 persen itu? Solusinya adalah, tubuh pemain setidaknya haru bisa meyesuaikan diri dengan iklim tersebut minimal tiga hari. Namun idealnya adalah 14-21 hari. Begitu beradaptasi maka tubuh tidak akan gampang berkeringat. Karena itulah mengapa timnas Ingris memutuskan untuk melakukan training camp di Miami, Amerika Serikat sebelum bertolak ke Brasil. Selain itu menurut The Guardian Roy Hodgson juga meminta agar waktu istirahat untuk pemain minum air lebih banyak dari biasanya. \"Kami berlatih di Miami untuk meningkatkan kondisi fisik kami. Saat ini kami berada di kondisi yang sangat baik. Sisitem pendingin dalam ruang ganti sangat membantu,\" ujar gelandang Inggris Jack Wilshere kepada o.canada. Senada dengan timnas Inggris, Itali yang akan memainkan laga Grup D melawan Inggris di Arena Amaz\"nia, Menaus tempat yang diprediksi dengan suhu yang paling panas saat pial dunai berlangsung, juga telah menyiapkan diri. Pelatih fisik Itali, Enrico Castellacci, mengatakan bahwa dirinya telah berusaha menciptakan suasana yang sama seperti di Brasil. \"Prioritasnya memang di Menaus tapi juga mencipatakan kondisi sama seperti di Recife, dan Natal,\" ujarnya kepada bleacherreport.(mid)

Tags :
Kategori :

Terkait