BENGKULU, BE - Dua orang tewas mengenaskan karena ledakan dari lampu kaleng di Desa Talang Sawah Kecamatan Pendopo Kabupaten Lintang Empat Lawang, Sumatera Selatan (Sumsel). Kedua tewas ibu dan anak, Leni (48) serta Hendri (1,5) karena terbakar di sekujur tubuhnya.
Sang anak tewas lebih dulu saat dalam perjalanan menuju RSUD M Yunus, dan langsung dipulangkan ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk dikebumikan. Sedangkan sang ibu, meski sempat mendapatkan pertolongan media di IGD M Yunus, nyawanya tidak tertolong kemarin siang (1/5) sekitar pukul 10.30 WIB, ibu empat anak tersebut menghembuskan nafas terakhirnya di ruang penindakan IGD M Yunus.
Mardiah (60) ibunda Leni mengatakan, peristiwa naas tersebut terjadi Sabtu malam (31/4) sekitar pukul 18. 20 WIB. Berawal dari Mukmin (50), suami Leni, ingin menyalakan lampu kaleng. Saat itu Mukmin mengisi minyak tanah ke dalam lampu tersebut, namun secara tiba-tiba lampu meledak dan api langsung menyambar ke pakaian yang dikenakan Leni, Hendri serta Adi (9) yang berada tidak jauh dari posisi Mukmin menuangkan minyak. \"Katanya mereka ini mau makan, dan mengisi minyak ke lampu. Kita di talang pakai lampu kaleng itu, lampu meledak dan menyambar anak saya ini,\" sebut mertua Mukmin tersebut.
Hal senada juga disebutkan suami korban Mukmin yang mengalami luka bakar di kedua tangan, kaki dan bagian wajah ini. Menurut Mukmin, saat minyak dituangkan ke dalam kelang lamput tersebut, apinya langsung membesar kemudian menyambar sang istri. Mukmin lalu berusaha untuk menyelamatkan istrinya dengan menarik pakaian korban, akibatnya api membakar kedua tangannya. \"Saat menarik istri saya, api juga menyambar kedua anak saya,\" ujar dengan raut wajah sangat terpukul.
Dari pantau BE di lapangan, jenazah Leni sekitar pukul 12.00 WIB langsung dibawa pulang ke kampung halamannya untuk dikebumikan. Sedangkan Adi masih dalam kondisi sekarat karena mengalami luka bakar di seluruh tubuhnya.
Sekali-kali terdengar suara rintihan bocah malang tersebut menahan saya sakit yang dialaminya.
Diduga kuat minyak tanah yang dibeli korban dari pengecer di desa setempat sudah dioplos dengan bensin sehingga memicu ledakan saat Mukmin menuangkan minyak ke dalam kaleng tersebut. Mukmin sendiri tidak membantah dugaan tersebut, tetapi ia mengaku tidak mengetahui hal itu karena membeli minyak di pengecer setempat. \"Kita tidak tahu, karena kita beli dari orang itu,\" kata Mukmin. (320)