Diego Marah Karena File Pribadinya di Laptop Hilang

Sabtu 24-05-2014,08:40 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

SEPEKAN selepas Hendra Wahyudi (39) melaporkan Diego Michiels atas dugaan penganiayaan, Jumat(23/5), kepolisian memeriksa pihak-pihak bersengketa.

Raphael Maitimo, rekan setim dan serumah Diego yang diduga melihat kejadian yang dituduhkan, memenuhi panggilan polisi sekira pukul 11.10 Wita.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta melalui Kasat Reskrim Kompol Feby DP Hutagalung menuturkan, Maitimo sudah dipanggil pada Rabu (21/5) lalu. Namun, karena berhalangan hadir, pemain yang merumput di Mitra Kukar itu baru memenuhi panggilan pada Jumat.

Saat tiba di Mapolresta Samarinda, pemain Timnas Indonesia itu didampingi manajemen Mitra Kukar. Direktur Operasional Mitra Kukar, Suwanto, menjelaskan bahwa mereka sudah menghubungi Hendra yang melaporkan kejadian untuk berdamai.

\"Mudah-mudahan keluarga korban bisa memahami amarah Diego karena laptop pribadinya hilang,\" terang Suwanto.

Dari keterangan Suwanto, kedua pihak sudah bertemu untuk mediasi. Namun, dia mengaku jalan damai belum ditemukan sehingga tetap mengikuti proses hukum. Pemain jebolan Timnas SEA Games 2011 ini pun menjalani pemeriksaan hingga sore kemarin.

Tentang laptop Diego yang hilang, kata Suwanto, sempat membuat pemain keturunan Belanda itu agak naik darah. Ada file pribadi tersimpan dalam laptop. \"Dia agak kesal,\" tambah Suwanto.

Sementara itu, jika Maitimo datang untuk memenuhi panggilan, Diego ke kantor polisi atas kehendak sendiri. \"Kedatangannya untuk mengklarifikasi laporan dugaan penganiayaan yang dilaporkan korban atas nama Hendra,\" kata Kompol Feby, Kasat Reskrim Polresta Samarinda.

Diego dilaporkan Hendra yang didampingi Yasir selaku kuasa hukum Hendra atas dugaan penganiayaan. Dari laporan, Hendra menuturkan dirinya menjadi korban penganiayaan Diego pada Jumat (16/5), sekira pukul 02.00 Wita.

Hendra yang kala itu didampingi Iman selaku komandan jaga di Perumahan Pandan Harum Hill, Samarinda Ulu, mengaku tidak tahu-menahu laptop milik Diego. \"Saya jawab apa adanya, karena memang tidak tahu tentang laptop itu,\" ujar Hendra.

Namun, Diego yang lahir 8 Agustus 1990 dituding menganiaya dengan melempar garpu dan menendang pinggang kanan dan kiri Hendra. Dari kejadian, Hendra divisum dan melapor ke polisi.

Pada waktu bersamaan, Raphael Maitimo ada di tempat kejadian. Pemain 30 tahun itu berupaya melerai keributan antara Diego dan Hendra termasuk Iman selaku rekan Hendra.

Dalam pemeriksaan kemarin, kedua pemain ditanyai secara tertutup oleh unit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda. Maitimo sempat berkata \"jangan\" ketika awak media mengambil gambar.

Setelah diperiksa, Maitimo tetap enggan bicara banyak. Dia lebih dulu meninggalkan kantor polisi sekitar pukul 16.00 Wita. Diego yang didampingi manajemen Mitra Kukar masih diperiksa.

Feby menjelaskan, status Maitimo hanya sebagai saksi. \"Kami masih lihat hasil pemeriksaan Raphael Maitimo. Setelah dikembangkan, akan diketahui apakah yang bersangkutan (Diego) bisa ditetapkan sebagai tersangka atau tidak,\" pungkas Feby.

Sebagai tambahan, tim kebanggaan Kota Raja akan bermain melawan Putra Samarinda (Pusam) pada Sabtu malam (24/5). Belum diketahui pasti apakah Diego bisa tampil membela Mitra Kukar karena masalah yang melilitnya ini. (*/dra/fel/zal)

Tags :
Kategori :

Terkait