Pupuk Subsidi Langka

Minggu 18-05-2014,14:50 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BINTUHAN, BE - Petani di Kabupaten Kaur saat ini mengeluhkan terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi jenis phonska dan urea.  Masalah tersebut berdampak terhadap terganggunya musim tanam tahun ini. “Sekarang ini pupuk susah. Padahal ini sudah mau memasuki musim tanam. Kalau yang tidak bersubsidi banyak. Tapi harganya kan berbeda dengan bersubsidi,” kata Dedi (35), salah seorang petai di Kecamatan Maje, Kaur kepada BE, kemarin. Ia mengatakan, kelangkaan tersebut terjadi sejak  beberapa minggu terakhir. Sejauh ini belum diketahui penyebabnya. Akibatnya, sebagain petani terpaksa menyeluarkan biaya tambahan untuk membeli pupuk nonsubsidi. “Mau gimana lagi terpaksa kita beli pupuk nonsubsidi. Tidak mungkin kita tunda, tapi ada juga yang nunggu pupuk. Tanam padi ini kan kejar waktu supaya tepat,” katanya. Lebih lanjut Dedi mengatakan, bagi petani yang tidak memiliki modal lebih untuk membeli pupuk subsidi, terpaksa munggu hingga pasokan di kios pupuk. “Mudah-mudahan dalam beberapa minggu ini paskoan pupuk bersubsidi sudah ada di kios pupuk. Karena kalau mengandalkan pukup  tidak bersubsidi harganya mahal,” ujarnya. Hal senada disampaikan Martan (51). Ia mengaku, dirinya terbiasa menggunakan pupuk bersubsidi dengan harga Rp 115 ribu per zak. Biasanya dibelinya di kos pupuk langganannya. “Kami juga belum tahu pasti apa penyebabnya. Distributor jiga tidak memberi alasan, apakah karena pasokan yang menipis atau masalah distribusi,” ujarnya. (618)

Tags :
Kategori :

Terkait