BENGKULU, BE - Ajang PWN- PTAI (Perkemahan Wirakarya Nasional- Perguruan Tinggi Agama Islam) ke-XII yang berlangsung dari tanggal 14- 20 Mei di IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Bengkulu resmi dibuka. Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Prof. DR. H. Nasaruddin Umar, MA membuka langsung event tingkat nasional tersebut. Sebanyak 53 kontingen dari PTAI se-Indonesia mengikuti perkemahan itu. \"Eksistensi gerakan Pramuka tak boleh diberhentikan. Pasalnya, pengalaman sebagai seorang Pramuka memang tak bisa dilupakan, karena adanya semangat yang menggelora,\" kata Prof Nasaruddin.
Menurutnya, gerakan kepramukaan hendaknya bergabung dengan pendidikan formal. Hal itu dikarenakan kepramukaan merupakan aksi nyata dalam wahana pengembangan bakat-bakat dari para generasi muda bangsa Indonesia. Di dalam kepramukaan ada aspek pengabdian masyarakat, melalui pendekatan, serta kecakapan para kader dalam bertindak, dan memiliki integritas kebangsaan. \"Pola pembinaan Pramuka dapat dikembangkan sesuai dengan visi yang ditetapkan oleh perguruan tinggi,\" paparnya.
Di perguruan tinggi ada Tri Dharma perguruan tinggi, maka di Pramuka ada Tri Bina Pramuka, yang mengutamakan pengembangan dan pengabdian pada masyarakat. Jika keduanya digabung akan menjadikan kecerdasan spiritual serta emosional.
\"Harapannya, agar pembinaan terhadap Pramuka ini lebih bagus lagi, dengan cara para pembina mengikuti kursus kepramukaan. Hal itu bertujuan adanya kemahiran saat terjun ke lapangan,\" ujarnya.
Selain membuka acara PWN- PTAI ke XII, Wakil Menteri Agama juga meresmikan gedung Rektorat IAIN Bengkulu. Acara PWN- PTAI yang diadakan di Bengkulu ini juga memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) salat tahajud berjamaah terbanyak. Sekitar dua ribu lebih jamaah berpakaian Pramuka yang berasal dari perwakilan PTAI se-Indonesia turut serta saat pemecahan rekor itu. (cw2)