Tukang Cukur Rambut Tanpa Tarif

Selasa 13-05-2014,10:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

SBI, BE- Pondok sangat sederhana hanya berdindingkan terpal dan kayu seadanya  berukuran 1 X 2 meter yang terletak di Simpang Tiga Desa Lubuk Belimbing 1 Kecamatan Sindang Beliti Ilir, bukan pondok untuk menunggu padi di sawah.   Itu adalah pondok usaha kepunyaan seorang tukang cukur/potong rambut yang bernama Jasmari (50) alias Jak Gunting. Menjadi tukang cukur bagi Jasmari atau Jak Gunting panggilan akrabnya di kecamatan tersebut, bukanlah keinginannya.  Sebab pada usia remajanya, Jasmari alias Jak mengidap suatu penyakit kelainan di kaki sebelah kanan, yakni kaki sebelah kananya mengecil, hingga mengalami kelumpuhan.    Selama dua  tahun lebih, kaki sebelah kananya tidak berfungsi.   Tapi dengan penyakit yang dideritanya itu, Jasmari alias Jak tidak putus asa, sehingga dirinya belajar mencukur rambut warga tetangganya, tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Dari kebiasaannya mencukur rambut dan belajar secara otodidak, akhirnya dari mulut ke mulut, nama Jasmari alias Jak Gunting dikenal oleh warga di Kecamatan SBI. Pekerjaan mencukur rambut pun mulai ditekuninya.  Tidak hanya di desa setempat, Jasmari juga berkeliling dari desa ke desa menjajakan keahlianya bisa mencukur rambut orang dewasa hingga anak-anak.   Yang menarik, Jasmari tidak pernah mematok harga khusus, sehingga banyak warga yang menunggu Jasmari alias Jak Gunting untuk mencukur rambut. Puluhan tahun menjadi tukang cukur keliling hingga sekarang menjadi profesinya.   Tapi dikarenakan usianya yang sudah mulai senja dan berjalan dari desa ke desa secara berkeliling tidak bisa dilakukanya lagi, sehingga banyak warga Desa Lubuk Belimbing 1 berinisiatif membuatkan pondok dari kayu dan beratapkan genteng seadanya dan berukuran 1 X 2 meter.  Di sanalah Jasmari alias Jak Gunting memulai membuka tempat cukur rambut atau pangkas rambut seadanya dengan peralatan seadanya.   Tapi berkat ketekunannya mencukur rambut tanpa harus memasang tarif, banyak warga yang datang untuk bercukur rambut. \'\'Terkadang banyak warga yang datang ke pondok ini untuk mencukur rambut hingga mencukur kumis.  Dan sehari bila ada rezeki, saya bisa mencukur 15 kepala, dari anak-anak hingga orang tua.   Saat ini banyak pula remaja yang datang mencukur rambut ala potongan rambut sekarang, seperti model Noah.  Model rambut anak remaja saya belajar dari melihat siaran yang ada di televisi di rumah.  Satu hari saya bisa mendapatkan uang terkadang 30 ribu hingga 50 ribu rupiah.  Dari hasil mencukur rambut, saya bisa menyekolahkan anak hingga batas SMA,\'\' ungkap Jasmari. (cw1)

Tags :
Kategori :

Terkait