TAIS, BE- Setelah berpolemik dengan Satpol PP soal lokasi mesum, nama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Seluma H Hamdan Hasan menjadi pembicaraan hangat di kalangan pejabat dan pegawai di bagian keuangan Pemkab Seluma. Pasalnya, ketua MUI diketahui mengajukan proposal permohonan bantuan dana kepada Pemkab Seluma untuk biaya kegiatan salat tahajud. Proposal itu dinilai menjadi menggelitik, karena kegiatan ibadah salat tahajud yang merupakan ibadah sunah yang dilakukan secara individu kepada sang khalik pada malam hari tidak lumrah jika diberi dana insentif.
Sehingga surat permohonan yang diajukan ketua MUI yang sudah sempat sampai ke meja bupati Seluma itu, tak dipenuhi oleh Kabag Keuangan Pemkab Seluma, Hendarsyah SIP MT. \"MUI memang mengajukan banyak proposal bantuan dana. Anggaran yang diajukan lebih dari Rp 1 miliar, termasuk itemnya ada biaya kegiatan salat tahajud. Pengajuan itu besar sekali, jadi mungkin belum bisa dipenuhi karena terkait dengan prioritas pembangunan,\" kata Handarsyah.
Terpisah, Ketua MUI Seluma Hamdan Hasan ketika dikonfirmasi mengenai perihal tersebut, mengatakan memang pihaknya sejak awal telah mengajukan proposal kegaiatan dan anggaran kepada Pemkab Seluma. Proposal tersebut diajukan untuk anggaran honor pengurus masjid yang terdiri dari 325 masjid, honor ustad, honor guru ngaji, dana operasional MUI, serta sejumlah kegaiatan pelatihan dan penyuluhan. \"Kita memang mengajukan proposal anggaran itu sebesar Rp 1,8 miliar. Tapi, kalau proposal minta dana untuk biaya salat tahajud, itu tidak ada,\" kata Hamdan Hasan. (***)