Guru Cabul Terancam Pecat

Sabtu 08-12-2012,11:58 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

ARGA MAKMUR, BE - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Bengkulu Utara akan mengambil sikap tegas terhadap PR (32), salah satu oknum guru honor di Napal Putih yang diduga telah berbuat senonoh dengan salah satu siswi kelas IV sebut saja Kembang (14).  Kadispendikbud BU, Haryadi, SPd MM melalui Sekretaris Dispendikbud Drs Asmawi, MPd mengatakan, guru honorer tersebut terancam bakal dipecat.

\"Kita akan segera tindaklanjuti dengan memanggil kepala sekolah dan guru yang bersangkutan dan tetap kita lihat sanksinya apa sesuai proses.  Kalau sampai pemecatan, kita harus pecat, karena memiliki jiwa yang kurang baik. Jika pun tidak dipecat, ia tidak bisa lagi menjadi seorang guru, tapi akan dijadikan cleaning servis di sekolah itu atau tukang kebun di sekolah,\" jelas Asmawi.

Sebagaimana diketahui, perbuatan cabul sang guru honor ini memang belum dilaporkan ke polisi maupun pemerintah desa setempat. Namun menjadi pergunjingan  warga masyarakat sekitar dan kalangan pendidik di wilayah Napal Putih.

Kronologis kejadian bermula sekitar seminggu lalu, saat pukul 07.00 WIB, Kembang sedang melakukan piket di ruang kantor.  Oknum guru PR itu yang datang lebih awal memberikan tugas kepada korban untuk membersihkan ruangan kantor.  Ketika sedang melaksanakan tugas menyapu inilah, pelaku memanfaatkan situasi ini dengan tiba-tiba memeluk erat tubuh korban dari belakang. Mendapat perlakuan tersebut, korban kontan menjerit histeris sambil berontak dan lari ketakutan ke ruang belajar kelas IV. Teriakan dari korban mengundang perhatian siswa dan guru-guru lain.

Wali kelas IV mengetahui kejadian segera memanggil korban berusaha menenangkan ketakutan yang dialami. Pasca peristiwa pagi itu korban terus saja menangis. Meski bisa ditenangkan, usai jam sekolah korban pulang ke rumah sambil menangis hingga mengundang pertanyaan ibu korban, DR (35). Dengan kepolosannya korban menceritakan semua yang dialami hari itu. Namun sekolah tempat oknum guru itu mengajar terkesan menutupi aib tersebut.

Sementara akibat peristiwa yang dialaminya, secara psikologis korban mengalami trauma untuk sekolah kembali.  “Menurut keterangan tetangganya sampai hari ini si anak masih merasakan trauma untuk kembali bersekolah,” ungkap Kades Tanjung Kemenyan, Doni Asikin, kemarin (7/12).

Sementara pelaku, hingga kemarin masih bebas.  Kades berharap pihak sekolah tempat terjadinya peristiwa mengambil tindakan tegas, terhadap persolan ini.  Secara kewilayahan SDN 06 adalah masuk dalam Desa Tanjung Kemenyan, sehingga apapun permasalahan yang terjadi di wilayah desa tersebut, Kades mengaku menjadi tanggung jawabnya.

“Jika dalam beberapa hari ini belum ada tindakan nyata dari pihak sekolah, kemungkinan kita akan panggil Kepala Sekolah untuk kita klarifikasi bagaimana dan sejauhmana permasalahan tersebut,” tukas Kades. (117/919)

Tags :
Kategori :

Terkait