MONICA Lewinsky merasa terhina dan menderita ketika skandal seksnya dengan Bill Clinton diungkap pada awal 1998. Monica menyebut skandal hubungan dua orang dewasa itu telah secara permanen mengubah arah hidupnya.
Monica dalam tulisannya yang secara khusus dibuat untuk Vanity Fair tak memungkiri bahwa dirinya sebagai staf di Gedung Putih memang dimanfaatkan oleh Bill Clinton. Monica menyebut suami Hillary Rodham Clinton itu telah mengambil keuntungan dari hubungan itu.
Meski demikian Monica menegaskan bahwa hubungan itu karena suka sama suka. “Tentu, bos saya mengambil keuntungan dari saya, namun saya akan selalu teguh pada pada titik ini; bahwa itu hubungan suka sama suka,” tulisnya.
Monica juga mengeluhkan posisinya yang terus-menerus disudutkan saat kasus skandal terungkap. Karenanya perempuan kelahiran San Francisco, California 23 Juli 1973 itu mengaku menjadi kambing hitam demi kelanggengan kekuasaan Bill Clinton yang kala itu terancam dimakzulkan dari kursi kepresidenan.
Monica mengungkapkan bahwa dirinya menjadi korban dari operasi-operasi politik sehingga ditempatkan oleh media sebagai figur negatif yang terus membekas. “Ada penyimpangan muncul sebagai buntutnya, ketika saya menjadi kambing hitam dalam rangka melndungi posisinya yang kuat,” tulisnya. (vanityfair/ara/jpnn)