KRITIK kepada Jose Mourinho mengalir deras paska Chelsea menang 2-0 melawan Liverpool di Anfield akhir pekan lalu. Manajer Chelsea berusia 51 tahun itu dituduh merusak keindahan sepak bola. Tuduhan semacam itu berkali-kali memang dilontarkan kepada Mou. Mou juga dituding dengan kata-kata menydutkan seperti anti-sepak bola, bermain negatif, dan pragmatis. Bahkan Manajer Liverpool Brendan Rodgers dengan nada sinis menyebut Chelsea mengusung strategi parkis bus. Tidak satu, tetapi dua bus sekaligus.
Serangan bertubi-tubi kepada sang bos membuat winger Chelsea Andre Schuerrle naik darah. Pemain Jerman tersebut mengatakan bahwa yang mengkritik taktik Chelsea sebetulnya cemburu dengan kapasitas Mou.
Melawan Liverpool, Chelsea memang bermain ultradefensif. Tim milik Roman Abramovich itu juga melakukan taktik buang-buang waktu. Namun, bagi Schuerrle kemenangan adalah yang utama. \"Kemenangan di atas segalanya. Itu hal yang paling penting dalam sepak bola,\" ucap gelandang 23 tahun itu kepada The Guardian.
\"Anda bisa bermain sepak bola dengan sempurna, melakukan banyak sentuhan, dan Anda kalah. Itu bukanlah hal yang Anda inginkan. Yang Anda inginkan adalah kemenangan!,\" imbuh pemain yang dibeli dari Bayer Leverkusen seharga GBP 18 juta (Rp 349,8 miliar) musim panas lalu.
Schuerrle memuji Mou sebagai orang yang berjasa membuatnya sebagai winger yang yang lebih baik. Bermain di bawah pelatih kelahiran Setubal itu, Schuerrle merasa kemampuannya meningkat. \"Saya belajar sangat banyak dari Mourinho. Dan saya suka sekali berada dalam timnya untuk mempelajari peran baru. Ketika di Jerman, saya tidak pernah bermain seperti ini. Lebih defensif, dan selalu di sisi kiri. Ini bagus karena di Jerman saya tidak memiliki mindset yang sangat bertahan,\" paparnya. Schuerrle yakin, dengan tangan dingin Mourinho, Chelsea akan bisa melewati handangan Atletico Madrid pada leg kedua semifinal Liga Champions dini hari nanti. (nur/bas)