TAIS, BE - Gedung Balai Adat Seluma yang berkapasitas 800-an orang yang terletak di Ampar Gading Kelurahan Lubuk Lintang Kecamatan Seluma, kini disinyalir menjadi lokasi mesum. Kondisi gedung yang besar yang berada di tempat yang sunyi dan jauh dari pemukiman tersebut, menjadi pendorong aksi mesum. Kenyataan ini diungkap oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Seluma, H Hamdan Hasan.
Menurut Hamdan Hasan, aksi pelaku mesum di sekitar balai adat tersebut diketahui setelah pihaknya melakukan pemantauan sejak beberapa waktu lalu Bahkan, tak hanya di Balai Adat itu, lokasi Taman Panco Raden yang berada di sekitar kompleks perumahan dinas jabatan Pemkab Seluma yang berjarak sekitar 300 meter dari Balai Adat, juga terindikasi menjadi arena mesum. Aksi mesum di 2 lokasi tersebut nyaris setiap hari terjadi, terutama pada malam hari.
”Kita memastikan lokasi Balai Adat diduga menjadi arena mesum. Karena lokasinya sepi, dan gedung yang berada di dekat daerah aliran sungai atau DAS Sungai Seluma itu juga jarang digunakan. Taman Panco Raden sendiri yang dulunya menjadi lokasi mesum hingga menyeret kasus sejumlah anggota Satpol PP Seluma, sekarang juga masih terjadi dugaan aksi mesum oleh oknum-oknum yang tidak bermoral,” ungkap Hamdan Hasan.
Terkait masalah tersebut, lanjut Hamdan, pihak ulama meminta agar Pemkab Seluma memperhatikan persoalan tersebut. Dengan cara melakukan razia rutin yang dilakukan Satpol PP penegak ketertiban umum. Menurutnya, persoalan asusila yang kerap terjadi yang diketahui MUI di 2 lokasi tersebut sudah sangat meresahkan masyarakat, terutama kalangan ulama.
”Kita berharap Satpol PP rutin melakukan razia. Supaya daerah Kabupaten Seluma ini bisa terbebas dari aksi maksiat itu. Karena kalau dibiarkan masiat mereja lela, maka akan membawa bencana bagi umat,” imbuh Hamdan. (444)