Pantai Eks Lokalisasi Memakan Korban 1 Tewas, 1 Hilang

Rabu 16-04-2014,10:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Pantai Bengkulu kembali memakan korban. Kali ini tepatnya di pantai sekitar eks lokalisasi, Pulau Baai, Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Dua orang tenggelam diseret ombak, kemarin (15/4). Satu di antaranya ditemukan tewas dan satu korban lagi sampai berita ini diturunkan belum juga ditemukan. Korban tewas diketahui bernama Ade Mulya Kurniawan (34) warga Kompi Komplek P dan K RT 5 RW 2 Lingkar Timur Kota Bengkulu Bengkulu, sedangkan korban hilang Doni Cakra (34) PNS Disnakertrans Provinsi yang berdomisili di Timur Indah Kota Bengkulu. Diungkapkan Kapolsek Kampung Melayu AKP Elizabet L Gaol peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Kedua korban datang bersama Sahrul Muklis (58) warga Komplek P dan K RT 5 RW 2 Lingkar Timur Kota Bengkulu yang tak lain orang tua dari korban Ade. Ketiganya berangkat dari rumah Sahrul dan berencana menjaring di pantai eks lokalisasi. Jaring panjang itu pun dipasang ketiganya di pantai tersebut. Namun tiba-tiba ombak besar datang menghantam jaring yang mereka pasang. Naas bagi Ade dan Cakra yang ikut tertarik jaring yang mereka pegang. Sedangkan Sahrul Muklis melepaskan pegangannya dari jaring tersebut. \"Ayah dari Ade yakni Muklis selamat. Dia hanya terseret 5 meter dari bibir pantai sedangkan kedua korban terseret ke tengah pantai,\" kata Kapolsek. Muklis melihat anaknya dan Doni terseret arus berteriak histeris meminta tolong. Teriakannya pun memecah keheningan warga. Tak lama berselang warga berhamburan menuju ke lokasi tersebut dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Beberapa menit kemudian, polisi dari Polsek Kampung Melayu, Polsek SKPK, Pol Air serta Basarnas langsung terjun melakukan pencarian korban. \"Tiga 3 kapal boot diterjunkan untuk mencari korban,\" ucap Elizabeth. Setelah melakukan pencarian selama 1 jam lebih, korban Ade akhirnya ditemukan di bibir pantai yang berjarak 700 meter dari lokasi tenggelam. Korban sempat diberi pertolongan pertama oleh petugas Tim Basarnas. Namun nyawa korban tidak terselamatkan lagi. \"Kita sudah berupaya untuk memberi pertolongan kepada korban. Sayangnya nyawa korban tidak tertolong,\" ujarnya. Sementara itu pencarian pun terus dilanjutkan untuk mencari korban Doni. Namun pencarian korban terkendala arus gelombang tinggi hingga menyulitkan petugas. \"Untuk sementara ini, pencarian korban Doni dihentikan karena kondisi tidak memungkinkan,\" ungkap Kapolsek. Di bagian lain, ayah korban Doni, Sainudin (65) ikut memantau proses pencarian korban. Pun begitu, ia tidak tahu kalau anaknya tersebut pergi menjaring ke lokasi tersebut. Ia mengaku terkejut setelah mendengar kabar bahwa anaknya tenggelam. \"Dia tidak pamit saat pergi tadi, anaknya saja dititip ke saya,\" kata Sainudin. Tambah Sainudin, istrinya yang bekerja sebagai guru tersebut juga tidak mengetahui ke mana korban pamit. Alasannya karena istrinya tersebut lagi sibuk mengajar.\"Korban tidak memberikan kabar kalau Doni akan mencari ikan,\" pungkasnya.(cw3)

Tags :
Kategori :

Terkait