BENGKULU, BE - Dihari H pencoblosan atau pemilu legislatif Rabu (9/4), warga Jalan Sungai Rupata RT 41 RW 08 Pagar Dewa, Selebar, Kota Bengkulu mengerebek 3 perempuan muda masih berstatus mahasiswi dan 2 orang lelaki hidung belang atau om-om yang diduga sedang berbuat mesum. Ketiga perempuan tersebut yakni Oc (18), Se (18) dan Debi (18), ketiganya warga Jalan Flamboyan, Simpang Sekip, Bengkulu. Mereka juga merupakan mahasiswi di salah satu universitas swasta di Bengkulu. Sedangkan kedua lelaki itu yaitu At (48) pemilik rumah di RT 41 dan Du (46), warga asal Jakarta. Menurut Ketua RT 41 Zirpan Junaidi, penggerebekan tersebut berasal dari laporan masyarakat yang melihat pelaku At yang bolak-balik membawa gadis muda tersebut, hingga membuat kecurigaan warga setempat. Salah satu warga kemudian mengintai mereka dan melihat kelima orang yang bukan muhrim tersebut berkurungan di dalam kamar. \"Sebelumnya saya menerima laporan dari masyarakat, lalu kami bersama warga lainnya datang langsung ke TKP untuk mengecek,\" kata Zirpan yang akrab disapa Mandak ini. Namun, saat warga hendak mengedor pintu rumah tersebut, penghuni rumah tidak membukakan pintu. Hal itu menambah kecerigaan warga. Sehingga warga mendobrak pintu rumah secara paksa tesebut. Akan tetapi, setelah pintu rumah tersebut terbuka, kelima oran tersebut tidak juga keluar kamar. Lalu warga terpaksa menggedor kuat-kuat pintu kamar sehingga mereka terpaksa membuka pintu kamar tersebut. \"Saat dilakukan pengggerebekan. mereka tidak membukakan pintu, lalu kami dobrak hingga pintu depan rumahnya hancur. Tapi saat di dalam rumah, mereka juga tidak mau keluar kamar kami paksa juga sampai mereka keluar,\" terang Zayat (52), saksi mata yang mendobrak pintu rumah tersebut. Saat pintu sudah terbuka, di dalam kamar tersebut, At bersama dengan De, sedangkan Du bersama Oc dan sella masih menggunkan pakai lengkap. Namun, salah satu warga telah melihat salah satu wanita membuka baju. \"Saya tidak tahu yang buka baju, tapi saat saya lihat dari pentilasi kamar salah satu cewek itu ada yang buka baju,\" ujar Zayat. Sementara itu, saat ditanya BE kelima pelaku tersebut sama-sama mengelak. Ketiga perempuan tersebut mengaku hanya mencari pekerjaan di TKP. Sedangkan Kedua laki-laki tersebut, berpura-pura menelpon saja menghindar dari kejaran wartawan. \"Kami rencananya hanya diajak ke tempat karaoke, sambil membicarakan pekerjaan,\" ucap Oc sambil menangis. Akan tetapi hal ini dibantah Zirpan, waga sekitar mengetahui bahwa tempat tersebut bukan kantor. \"Yang kami tahu rumah ini hanya tempat tinggal atau rumah, bukan kantor,\" jelas Zirpan. Zirpan menambahkan, ketiga perempuan tersebut akan dipanggilkan orang tuanya sebelum adanya cuci kampung. Namun apabila, kedua orang tua mereka tidak juga datang untuk menjemput mereka, maka warga akan menyerahkan kelima orang tersebut ke kantor polisi. \"Sesuai adat yang ada akan dilakukan cuci kampung, namun kita panggil dulu orang tua ketiga orang tersebut untuk meminta pertanggung jawaban mereka. Sedangkan kedua orang laki-laki tersebut masih kita amankan\" tuturnya. (cw3)
Tiga Mahasiswi Nyaris “Dicoblos”
Kamis 10-04-2014,10:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :