BENGKULU, BE - Sedikitnya 9 guru dari beberapa Sekolah Dasar (SD) yang ada di Enggano, Jumat (4/4) kemarin, menyampaikan keluhannya kepada Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah SAg MPd saat berkunjung ke Enggano. Dalam kesempatan itu, para guru tersebut mengeluhkan tunjangan khusus tenaga pendidik di daerah terpencil kepulauan yang tidak ada kepastiannya sejak 2013 lalu. Padahal sebelumnya, setiap guru yang telah mendapatkan Nomor Unit Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) selalu mendapatkan tunjangan itu yang dibayar setiap bulannya melalui rekening bank.
\"Tunjangan khusus daerah terpencil kepulauan ini tidak hanya diperoleh guru yang berstatus PNS, namun guru yang masih honorer pun mendapatkan tunjangan itu, asalkan memiliki NUPTK,\" kata Kepala SDN 02 Enggano, Tri Hartanto kepada Gubernur Junaidi. Ia mengaku, jumlah guru SD di Enggano saat ini sebanyak 37 orang. Dan hanya 15 orang saja yang masih mendapatan tunjangan itu. \"Timbul kecemburuan sosial, karena secara tugas sama-sama berat, tapi mereka dapat tunjangan sedangkan kami tidak. Jika memang anggarannya terbatas, maka lebih baik semuanya tidak dapat agar adil,\" ungkapnya.
Tri juga mengaku, pada awal 2013 lalu pihaknya sempat menyanakan hal tersebut kepada Dinas Pendidikan Bengkulu Utara dan Provinsi. Berkat usulan itu, maka jumlah penerima tunjang ditambah 7 orang, sehingga jumlah yang dapat tunjangan khusus kepulauan mencapai 22 orang. Hanya saja tunjangan untuk 7 guru tersebut cuma berjalan selama 6 bulan hingga pertengahan 2013 lalu. Setelah itu hingga sekarang ketujuhnya pun tak pernah mendapatkan tunjangan lagi.
\"Kami sudah melaporkan masalah ini kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara dan Provinsi, mereka beralasan tidak semua guru mendapatkan tunjangan seperti sebelumnya itu dikarenakan kuota sudah habis. Sehingga Diknas pun terpaksa mengurangi jumlah penerimanya. Untuk itu kami minta bantuan Pak Gubernur untuk memberikan kejelasan masalah tunjangan yang bersumber dari APBN,\" pintanya.
Mendapati hal itu, Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah pun meminta para guru yang tidak lagi mendapatkan tunjangan tersebut untuk membuat surat khusus yang ditujukan kepada Gubernur Bengkulu. \"Saya minta dalam surat itu bapak/ibu harus menerangkan dasar tunjangan khusus itu. Jika dasarnya sudah jelas, seperti ada Surat Edaran Menteri Pendidikan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah, maka saya enak menindaklanjutinya denga memanggil Dinas Provinsi Bengkulu,\" terangnya.
Selain itu, ia juga minta daftar nama-nama guru masih menerima atau berhenti sejak awal dan tidak lagi menerima Juli 2013. \"Jika suratnya sudah selesai, segera sampaikan kepada saya. Agar saya bisa menindaklanjutinya dengan memanggil pihak Diknas terkait untuk menelusuri dimana letak kesalahannya,\" ujar gubernur. (400)