Harga Kopi Terasa “Pahit”

Kamis 03-04-2014,21:15 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BINTUHAN, BE-Petani kopi kembali mengeluh. Pasalnya, harga kopi dalam beberapa pekan  terakhir terasa \"Pahit\" karena  mengalami penurunan, dari Rp 20 ribu perkilo turun menjadi Rp 18 ribu  perkilo. Untuk harga kopi berkualitas bagus ditingkat  pengepul sebelumnya menebus  harga Rp 20 ribu perkilogram. “Sudah sekitar satu minggu ini harga kopi turun, biasanya harganya diatas Rp 20 ribu,”ujar Amril (35) petani Kopi Nasal Kecamatan Maje ke pada BE kemarin. Akibat melorotnya harga kopi ditingkat pengumpul, petani merasa terkecik . Karena, baru beberapa pekan harga kopi merangkak naik, namun petani belum bisa  menikmatinya.  Saat mulai panen, harga kopi melorot Rp 2 ribu. “Dengan turunnya harga kopi ini, tentu kami sangat rugi. Tapi mau bagaimana lagi  penghasilan cuma dari jual kopi inilah,”ujarnya. Hal yang sama disampaikan Suardi (41) warga sekitar Kecamatan Maje, ia mengataka sejak beberapa terakhir harga kopi di tingkat pengumpul mengalami penurunan. Harga kopi dua pekan terakhir melonjak drastis dan saat ini harga kopi malah melorot tajam. Saat ini petani kopi mencemaskan. Karena mereka khawitir harga kopi akan terus terasa \"pahit\". Mengingat saat ini petani sudah mulai panen kopi. “Apalagi cuaca tidak mendukung, mungkin saja harga kopi akan terus melorot. Sebab  akibat cuaca juga nantinya akan berpengaruh dengan kadar biji kopi,”ucapnya. Ditambahkan Suardi, kekhwatiran mereka sangat beralasan, karena akibat kadar kopi meningkat, maka harga biji kopi jauh dibandingkan dengan harga pasaran. Kalau terus berkelanjutan, jelas akan merugikan petani daerah itu. “Kami sekarang cuma bisa berharap harga kopi ini bisa kembali normal seperti biasa, apa lagi sekarang ini sudah mulai musim panen,”harapnya.(618)

Tags :
Kategori :

Terkait